Menuju konten utama

Perusahaan Panel Surya AS Investasi Rp8 Triliun di KIT Batang

Perusahaan AS menanamkan investasi sekitar Rp8 triliun untuk memulai investasi hilirisasi pasir silika.

Perusahaan Panel Surya AS Investasi Rp8 Triliun di KIT Batang
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menyampaikan paparan saat diskusi panel sesi tiga bertajuk Investment Opportunities in Electric Vehicles pada ASEAN Investment Forum di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (02/09/2023). ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/Prasetia Fauzani/pras.

tirto.id - Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurul Ichwan, mengatakan perusahaan manufaktur panel surya asal Amerika Serikat (AS), SEG Solar Inc., telah melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Dengan nilai investasi mencapai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp8 triliun, perusahaan tersebut resmi memulai investasi hilirisasi pasir silika.

"Pentingnya peningkatan realisasi investasi khususnya pada ekosistem industri panel surya guna mendukung pencapaian target bauran energi terbarukan sebesar 42 persen pada tahun 2030. Capaian bauran energi terbarukan hingga saat ini baru mencapai sekitar 14 persen," katanya, dalam keterangan resminya, dikutip Tirto, Rabu (2/10/2024).

Nurul mengatakan, Kementerian Investasi/BKPM mendukung sepenuhnya investasi hilirisasi pasir silika oleh PT SEG Solar Manufaktur Indonesia. Hal ini sekaligus juga menandakan keseriusan pemerintah dalam mengimplementasikan program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah industri.

“Termasuk memperkuat komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari global supply chain, serta untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) dan bauran energi terbarukan melalui penguatan ekosistem industri panel surya,” jelas Nurul.

Meski begitu, untuk mendukung masuknya investasi berteknologi tinggi, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sebab, hanya dengan ini Indonesia bisa merasakan manfaat hilirisasi dapat dengan efektif meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal.

Lebih lanjut, Nurul menjelaskan, proyek industri panel surya ini akan menjadi pabrik panel surya terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dan diharapkan bisa mendukung rantai pasok global. Karena itu, pabrik ini diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, dengan total kebutuhan lahan seluas 40 Ha.

Sementara itu, pembangunan pabrik yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian pra-kerja sama antara SEG Solar Inc., PT ATW Solar Manufaktur Indonesia dan KITB pada tanggal 23 Juni 2023 di Washington DC tersebut diharapkan bisa rampung pada tahun 2025. Sedangkan total kapasitas produksi panel surya diperkirakan akan mencapai 5 Gigawatt, yang akan diekspor terutama ke Amerika Serikat, dan juga untuk pasar dalam negeri.

"Produksi panel surya ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kebutuhan konsumsi listrik nasional yang diproyeksikan akan meningkat rata-rata sebesar 4,1 persen per tahun dalam 10 tahun ke depan," pungkas Nurul.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang