tirto.id - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua memastikan stok elpiji aman hingga perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 kendati kebutuhannya akan meningkat.
"Pertamina MOR VIII telah mengantisipasinya dengan berkoordinasi berbagai pihak, seperti agen elpiji wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat," kata Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR VIII Eko Kristiawan di Jayapura, Minggu (10/12/2017).
Ia merinci, stok elpiji 12 kilogram (kg) stoknya aman selama 47 hari, elpiji 50 kg selama 91 hari, dan bright gas 5,5 kg mencapai 235 hari.
Pertamina, menurut dia, ingin memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan mencari elpiji saat momen-momen tersebut sehingga pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan menambah stok elpiji.
Seluruh agen dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dikemukakannya, juga disiapkan melayani kebutuhan elpiji 12 kg dan bright gas 5,5 kg.
Program sosialisasi penggunaan elpiji terus dilalukan untuk mendorong masyarakat agar lebih nyaman dan tidak takut menggunakan bahan bakar gas, demikian Eko Kristiawan.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga menegaskan bahwa stok elpiji khususnya ukuran 3 kilogram (kg) masih dalam batas aman jelang Natal dan Tahun baru.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan di Jakarta, Jumat (8/12/2017), kalaupun terjadi kelangkaan di beberapa tempat, hal itu bersifat sementara yang antara lain disebabkan faktor cuaca buruk yang menghambat pengiriman elpiji.
Ia mengatakan, Kementerian ESDM telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina, terkait banyaknya laporan kekurangan pasokan elpiji 3 kg.
"Dari hasil review kami hari ini, memang ada kekurangan pasokan di beberapa daerah. Tapi tidak di semua daerah. Secara garis besar, stok elpiji aman rata-rata sekitar 19-20 hari. Ini merupakan sesuai dengan rencana yang ada di Pertamina," jelas Wamen.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo
