Menuju konten utama

Pertamina Luncurkan BBM Baru Jenis Bioetanol Bulan Ini

Pertamina akan meluncurkan produk baru berupa bahan bakar minyak atau BBM jenis Bioetanol. Bioetanol merupakan campuran Pertamax dan etanol sebanyak 5%.

Pertamina Luncurkan BBM Baru Jenis Bioetanol Bulan Ini
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kanan) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023). ANTARA FOTO/Galih /hp.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan produk baru berupa bahan bakar minyak atau BBM jenis Bioetanol. Bioetanol ini diklaim sebagai bahan bakar ramah lingkungan campuran Pertamax (RON 95) dan etanol sebanyak 5 persen.

"Jadi nanti Pertamina bulan ini, mau launching produk baru yaitu Bioetanol. Jadi Pertamax kita campur dengan etanol," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam acara Media Briefing Capaian Kinerja Pertamina 2022 di Graha Pertamina, dikutip Rabu (7/6/2023).

Nicke menjelaskan, bioetanol tersebut diluncurkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Pertamina memandang, transisi energi bukan sekedar untuk menurunkan emisi, tetapi juga mewujudkan kemandirian energi berbasis sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

Meski begitu, Nicke tidak menjelaskan secara gamblang kapan peluncuran tersebut akan dilakukan. Sebab sampai saat ini Pertamina belum menentukan tanggalnya.

"Belum ditentukan," imbuh dia.

Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah berhasil menyusun Peta Jalan Strategis untuk Percepatan Implementasi Bioetanol di Indonesia.

Kajian peta jalan yang mulai disusun sejak 2021, guna mendukung program implementasi penggunaan Bioetanol pada bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan mempersiapkan industri Bioetanol di Indonesia.

Direktur Bioenergi Edi Wibowo mengungkapkan, saat ini total produksi bioetanol fuel grade baru mencapai 40.000 KL per tahun, atau jauh di bawah kebutuhan 696.000 KL per tahun untuk pengimplementasian tahap awal di daerah Jawa Timur dan Jakarta.

"Pasokan yang tersedia dari PT Enero dan PT Molindo sebagai produsen bioetanol fuel grade baru dapat memasok sekitar 5.7 persen saja kebutuhan Jawa Timur dan Jakarta. Artinya dari sisi supply harus ditingkatkan," jelas Edi.

Pencampuran bioetanol sejatinya telah diujicobakan dengan kandungan 2 peesen (E2) di Jawa Timur pada tahun 2018, namun hasil menunjukan harga BBM campuran bioetanol masih sedikit diatas harga BBM non-PSO. Namun, dengan meningkatnya harga BBM dan pentingnya upaya peningkatan ketahanan energi, re-introduksi BBM campuran bioetanol kembali menjadi isu strategis.

Baca juga artikel terkait BBM PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang