tirto.id - PT Pertamina (Persero) tengah melakukan proses negosiasi pengambilalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) Blok Masela sebesar 35 persen dari Shell, perusahaan migas asal Belanda. Proses negosiasi ini pun sudah dalam tahap finalisasi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut, bakal ada kejutan dalam proses akuisisi dilakukan Pertamina. Kendati demikian, dirinya tidak membocorkan secara gamblang proses kejutan yang dimaksud.
"Masela kami kan menandatangani NDA (Non-Disclosure Agreement), jadi enggak boleh. Kejutan itu, enggak boleh dibocorin. Ini kejutan. Jadi tunggu tanggal mainnya ya. Nanti enggak kejutan lagi kalau dibocorin," ujarnya dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022 Pertamina di Graha Pertamina, Jakarta, dikutip Rabu (7/6/2023).
Nicke menjelaskan, motor bisnis Pertamina ada pada sisi hulu, sehingga investasi terbesar dilakukan melalui subholding PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang memang akan mengambilalih Blok Masela.
Nicke bilang, masyarakat sudah sangat berharap proyek gas raksasa tersebut bisa segera dikembangkan oleh Pertamina sehingga memberikan manfaat bagi daerah, maupun negara secara umum.
"Dengan masuknya Pertamina, komitmen kami adalah sesegera mungkin mengembangkan agar kemudian gas yang ada dalam perut bumi Masela ini kemudian bisa dimonetisasi, bisa menghasilkan pendapatan negara sekaligus menciptakan ekonomi di daerah maupun nasional," paparnya.
Untuk diketahui, hak partisipasi Blok Masela dimiliki oleh Inpex Corporation dengan porsi saham sebesar 65 persen dan Shell sebesar 35 persen. Lalu di 2019, Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari Blok Masela.
Dengan demikian, perlu dicari penggantinya dan salah satu perusahaan yang berminat adalah Pertamina. Hingga saat ini proses divestasi saham Shell di Blok Masela masih terus berlangsung.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang