Menuju konten utama

Perpustakaan Cikini & PDS HB Jassin Sudah Buka Sampai Malam Hari

Uji coba penambahan jam operasional perpustakaan di Jakarta sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir.

Perpustakaan Cikini & PDS HB Jassin Sudah Buka Sampai Malam Hari
Seorang pengunjung membaca buku di Perpustakaan Jakarta, kawasan Taman Ismail Marzuki, Selasa (28/11/2023). Perpustakaan Jakarta mencatat jumlah kunjungan pada Juli-September 2023 mencapai 91.981 orang, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 69.122 orang. ANTARA FOTO/Cahya Sari/wpa/foc.

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) berencana menambah jam operasional seluruh perpustakaan yang berada di bawah pengelolaan pemprov.

Kebijakan penambahan jam operasional perpustakaan ini merupakan instruksi langsung dari Gubernur DKJ, Pramono Anung, sebagai langkah untuk memperluas akses publik terhadap ruang literasi dan kebudayaan di Jakarta.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menjelaskan, uji coba penambahan jam operasional perpustakaan di Jakarta sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir.

Syaefuloh mengatakan saat ini uji coba kebijakan tersebut diterapkan di dua lokasi utama, yakni Perpustakaan Umum Daerah Cikini dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.

Kedua perpustakaan tersebut kini melayani pengunjung hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.

“Ini sudah berjalan dua minggu terakhir, mulai pukul 9 pagi sampai jam 10 malam. Sebelumnya hanya sampai jam 4 sore,” ujar Syaefuloh di Jakarta, Senin (5/5/2025), dikutip dari portal berita resmi Pemprov Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa perpanjangan waktu ini akan diterapkan secara bertahap ke perpustakaan-perpustakaan lain di lima wilayah Jakarta. Namun, pelaksanaan menyeluruh masih menunggu kesiapan fasilitas serta tenaga kerja yang memadai.

“Kalau jam layanan bertambah, otomatis personel juga harus disesuaikan. Kami sedang menyusun sistem sif untuk petugas, dan terus mengevaluasi animo masyarakat sebagai dasar penambahan waktu buka,” katanya.

Berdasarkan data Dispusip Jakarta, kunjungan ke Perpustakaan Cikini saat akhir pekan dapat mencapai lebih dari 3.500 orang. Tingginya antusiasme warga serta dukungan yang mengalir lewat media sosial menjadi dorongan untuk menerapkan kebijakan ini secara lebih luas.

Syaefuloh juga menekankan bahwa perpustakaan kini berfungsi lebih dari sekadar tempat membaca buku. Ia menyebutnya perpustakaan dapat menjadi ruang publik yang mendukung kegiatan sosial, pendidikan, dan seni.

“Di perpustakaan ada ruang diskusi, pelatihan menulis, story telling anak-anak, bahkan pameran karya siswa. Ini menjadi bagian dari wajah Jakarta sebagai kota literasi menuju kota global,” ucapnya.

Ke depannya, Dispusip Jakarta menargetkan semua perpustakaan di Jakarta yang mereka kelola dapat beroperasi hingga pukul 22.00 WIB selama tujuh hari penuh.

“Kami ingin dari Senin sampai Minggu, buka sampai malam. Tapi tentu sambil melihat kebutuhan dan kesiapan. Yang jelas prinsipnya adalah memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Jakarta,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PEMPROV JAKARTA atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Flash News
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto