tirto.id - Metafora dan personifikasi menjadi dua jenis majas yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Sehubungan dengan itu, bagaimana pengertiannya serta apa saja perbedaan majas metafora dan personifikasi?
Perlu diketahui bahwa dalam studi bahasa Indonesia terdapat banyak sekali jenis-jenis majas. Metafora dan personifikasi termasuk dalam kategori itu, namun menyampaikan hal yang berbeda.
Bukan hanya menuliskan hal yang berbeda, contoh gaya bahasa personifikasi dan metafora juga tidak sama. Untuk memahami perbedaan majas personifikasi dan metafora, berikut penjelasannya.
Apa itu Majas Personifikasi dan Majas Metafora?
Majas personifikasi didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai pengumpamaan (pelambangan) benda mati menjadi orang atau manusia.
Mengutip Sumber Belajar Kemendikbud, personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat-sifat insani (manusiawi) pada suatu benda mati sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti benda hidup.
Dalam kamus serupa, majas metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya. Metafora ini digunakan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Dikutip dari Balai Bahasa Jateng, majas metafora adalah majas yang memakai kata atau kelompok kata dan mengacu pada suatu objek, tapi bukan dengan arti yang sebenarnya. Kiasan yang digunakan mengacu pada persamaan atau perbandingan sifat yang dimiliki objek tersebut.
Apa Saja Perbedaan Majas Metafora dan Personifikasi?
Terdapat dua perbedaan antara majas personifikasi dan metafora, misalnya berbeda secara gaya bahasa dan pemaknaan. Bukan hanya itu, kedua jenis majas ini juga berbeda karena satu sebagai pembanding dan satunya lagi sebagai pengibaratan.
1. Gaya Bahasa dan Pemaknaan
Berbicara tentang gaya bahasa dan pemaknaan, metafora menggunakan gaya bahasa yang bukan makna sebenarnya. Misalnya kuda hitam, merujuk pada kontestan yang tidak diduga-duga bisa menorehkan prestasi.Adapun majas personifikasi merujuk pada penggunaan kosakata sesuai makna sebenarnya, tapi makhluk mati dianggap hidup. Contoh gaya bahasa personifikasi adalah matahari sedang menunggu bulan.
2. Pembanding dan Pengibaratan
Kita dapat menyebut majas metafora sebagai jenis majas yang menyatakan perbandingan tertentu karena melampirkan makna bukan sebenarnya. Bunga desa yang merujuk makna orang tercantik di desa merupakan salah satu contohnya.Adapun majas personifikasi termasuk pengibaratan lantaran benda mati disampaikan seolah-olah menjalankan aktivitas manusia. Misalnya pada kalimat matahari mulai menutup matanya petang ini.
Apa Tujuan Penggunaan Majas Metafora dan Personifikasi?
Berbicara tentang tujuan penggunaan majas metafora dan personifikasi, keduanya juga mempunyai fungsi tertentu. Majas metafora misalnya, bertujuan untuk memberikan gambaran yang akurat serta singkat terhadap makna baru suatu kata atau frasa.
Sebagai contoh, buaya darat kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menggambarkan arti lain. Penyingkatan lewat kata yang berbeda itu merujuk pada orang yang genit.
Sementara itu, majas personifikasi bertujuan untuk meningkatkan imajinasi para pembaca atau pendengarnya. Penggunaan majas personifikasi ini kebanyakan tampak dalam sejumlah karya sastra.
Selain demi membangun imajinasi, personifikasi juga berfungsi untuk menggambarkan makna secara lebih estetik. Misalnya pada kalimat dunia ini berjalan lambat, seolah-olah takut pada masa depan.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Yuda Prinada