Menuju konten utama

Contoh Majas Personifikasi: Ciri-ciri dan Pengertiannya

Berikut adalah pengertian majas personifikasi dan contohnya dalam bahasa Indonesia. 

Contoh Majas Personifikasi: Ciri-ciri dan Pengertiannya
Ilustrasi membaca buku di perpustakaan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pernahkah Anda mendapati istilah majas personifikasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia? Secara umum, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), personifikasi adalah pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Ainia priharntini dalam bukuMajas, Idiom dan Peribahasa Superlengkap menuliskan, personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda-benda mati tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat insan (seperti manusia).

Sementara itu, Ulin Nuha Masruchin dalam Buku Pintar Majas, Pantun dan Puisi (2017), majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan sebuah benda mati dengan sifat dan karakter manusia yang hidup.

Misalnya, hal itu bisa dilihat dalam contoh berikut “Daun kelapa itu melambai-lambai menanti kehadirannya.” Dari contoh tersebut kata “melambai-lambai” adalah tindakan yang sama dengan manusia.

Di sisi lain, Kiftiawati dan Endry Sulistyo dalam Buku Pintar Peribahasa Indonesia (2007) menuliskan, personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah memiliki sifat seperti benda hidup.

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI dan Pembentukan Istilah oleh Tim Redaksi BIP (2020), majas personifikasi adalah majas yang memunculkan karakteristik manusia kepada benda mati, sehingga benda tersebut seolah memiliki nyawa layaknya manusia.

Agar lebih mudah dalam memahaminya, maka bisa melihat contoh majas personifikasi sebagai berikut sebagaimana dirangkum dari empat buku tersebut.

Contoh majas personifikasi

  • Hujan kembali menari-nari di halaman rumahku.
  • Lagu-lagu kebangsaan selalu memanggil jiwa nasionalisme kita.
  • Pesawat terbang itu hilang ditelan bumi.
  • Kebangkrutan yang dialami perusahaan itu mencekik leher karyawan.
  • Pensil itu menari-nari di atas meja.
  • Angin berbisik lembut menyampaikan salamku padanya.
  • Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
  • Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
  • Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam.
  • Angin yang berbisik seolah menyampaikan pesanmu untuk Ayah.
  • Dengan lihainya penulis itu berimajinasi dengan pena yang menari-nari di atas kertas.
  • Langit ikut menangis dengan beberapa bencana yang melanda Indonesia beberapa waktu ini.
  • Ombak berlarian semakin menambah eksotisnya Pantai Kuta.

Baca juga artikel terkait MAJAS atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya