Menuju konten utama

Penyebab Putri Diana Meninggal Usai Kecelakaan di Paris Tahun 1997

Kronologi kecelakaan penyebab Putri Diana meninggal pada tahun 1997. Berikut elengkapnya.

Penyebab Putri Diana Meninggal Usai Kecelakaan di Paris Tahun 1997
Princess of Wales, Diana Spencer, 31 Agustus 1997. foto/AP

tirto.id - Penyebab Putri Diana meninggal adalah karena mengalami kecelakaan mobil yang terjadi lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya pada Minggu, 31 Agustus 1997. Ia tewas dalam kecelakaan mobil berkecepatan tinggi di Paris.

Saat kecelakaan, Putri Diana sedang bersama pacarnya. Mereka naik mobil yang dikemudikan sopir mabuk dan dikejar paparazzi dengan sepeda motor. Kabar meninggalnya Putri Diana sangat mengejutkan seluruh Kerajaan Inggris.

Diana Spencer atau Princess of Wales atau lebih dikenal dengan nama Lady Diana merupakan istri pertama dari Charles, Pangeran Wales, anak sulung dari Ratu Elizabeth II dan juga merupakan pewaris takhta kerajaan Britania Raya dan 15 negara Persemakmuran Inggris. Anak-anak dia, Pangeran William dan Harry masing-masing berada di posisi kedua dan kelima dalam urutan pewarisan takhta tersebut.

Diana terkenal karena penggalangan dana bagi badan amal internasionalnya dan menjadi selebriti terkemuka di abad ke-20 akhir.

Pernikahannya dengan Charles, pewaris tahta Inggris dan satu dari 18 Commonwealth realms diadakan di Katedral St Paul dan dilihat oleh pemirsa televisi global lebih dari 750 juta. Saat menikah ia sudah memegang gelar kebangsawanan Princess of Wales, Duchess of Cornwall, Duchess of Rothesay, Countess of Chester dan Baroness of Renfrew. Perkawinannya menghasilkan dua putra, para pangeran William dan Harry.

Beberapa tahun setelah pernikahan meriah tersebut, rumah tangga Lady Diana dengan Pangeran Charles dikabarkan mulai retak, hal ini kabarnya dipicu perselingkuhan Pangeran Charles dengan cinta pertamanya, Camilia Parker Bowles.

Kabar perselingkuhan ini juga sempat ditulis oleh Lady Diana dalam sebuah buku harian. Kabarnya Putri Diana menyimpan sebuah buku harian yang berisi rahasia perilaku seks dari keluarga kerajaan. Sempat dikabarkan bahwa kematian Putri Diana yang diduga sebagai peristiwa pembunuhan adalah sebuah langkah untuk menahan agar buku harian tersebut tidak dapat dipublikasikan.

Selain itu ternyata Diana menderita bulimia, tercatat sampai lima kali mencoba bunuh diri seperti dituliskan dalam biografi yang ditulis Andrew Morton.

Bukan hanya Pangeran Charles, namun kabar perselingkuhan Lady Diana juga mencuat ke publik, Diana pun terang-terangan punya hubungan dengan pria lain. Harapan dan sekaligus "kepercayaan" yang diberikan oleh masyarakat dunia agar pasangan ini bahagia selamanya tidak mampu mereka pertahankan. Setelah diumumkan oleh PM Inggris John Major pada 9 Desember 1992 bahwa pasangan itu hidup berpisah, pada 28 Agustus 1996 keduanya benar-benar berpisah. Kisah bak dongeng yang (diharapkan) serba indah pun berakhir.

Penyebab Putri Diana Meninggal

Lady Diana yang masih berumur 36 tahun meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris, 31 Agustus 1997, tepat hari ini 21 tahun lalu.

Kematian itu mendadak dan mengejutkan. Beberapa minggu setelah hari itu dunia masih berkabung. Pada 6 September 1997, suasana hening mencekam merayapi London.

Sekitar sejuta orang pelayat memadati rute jalan sampai ke West-minister Abbey. Ada suara riuh mereka yang mengisak, didampingi suara-suara bel yang berdenting tak beraturan, gemuruh tapak kuda dan roda pedati.

Putri Diana tengah berjuang untuk membangun kehidupan baru setelah perceraian dengan Pangeran Charles yang penuh gejolak. Pacar Diana yang berada satu mobil dengannya, Dodi Fayed, serta sopir mereka juga meninggal dalam kecelakaan itu.

Diana menumpang mobil Mercedes yang kecelakaan di terowongan sepanjang Sungai Seine, jembatan Pont de l’Alma, di utara Menara Eiffel, Paris, Perancis.

Polisi Perancis menahan tujuh fotografer yang sebelumnya pernah ditahan, untuk menyelidiki apakah ada di antara mereka yang mungkin menyebabkan tragedi itu.

Satuan polisi khusus yang biasanya menangani kasus-kasus penting seperti investigasi terorisme ditugaskan untuk penyelidikan tersebut.

Putri berusia 36 tahun itu sering mengeluh diganggu oleh paparazzi para fotografer komersial yang membuntutinya sejak dia menjadi sorotan publik.

Dia meninggal pada pukul 4 pagi karena pendarahan internal yang berasal dari cedera dada dan paru-paru yang parah, kata dokter pada konferensi pers rumah sakit.

Meskipun menjalani operasi ekstensif, "kami tidak dapat menghidupkannya kembali," kata Dr. Bruno Riou, ahli anestesi di Rumah Sakit Paris de la Pitie Salpetriere.

Dia mengatakan Diana mengalami serangan jantung, dan bahwa dokter telah berusaha menyelamatkannya setidaknya selama dua jam dengan kejut jantung internal dan eksternal. Dia tidak pernah sadar kembali setelah kecelakaan itu, kata radio Prancis.

Pangeran William dan Harry diberi tahu tentang kematian ibu mereka oleh ayah mereka, Pangeran Charles, di Kastil Balmoral, Skotlandia, tempat keluarga kerajaan biasanya menghabiskan liburan musim panas.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Wales mengatakan mereka "sangat terkejut dan tertekan dengan berita buruk ini" kata juru bicara Istana Buckingham.

Pangeran Charles, ditemani oleh dua saudara perempuan Diana, melakukan perjalanan ke Paris Minggu malam untuk menemani jenazahnya kembali ke Inggris, kata Istana Buckingham.

Kecelakaan itu terjadi tak lama setelah Diana dan Fayed makan di Hotel Ritz milik keluarga Fayed dan sedang dalam perjalanan ke vila pribadi di Paris barat, juga milik Fayed, kata radio Prancis.

Saat Mercedes hitam Diana dan Fayed memasuki terowongan di sepanjang Sungai Seine, mereka dibuntuti oleh setidaknya tujuh paparazzi dengan sepeda motor. Enam fotografer adalah orang Prancis dan satu orang Makedonia.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Jean-Pierre Chevenement, mengatakan mobil Diana melaju dengan kecepatan tinggi melalui terowongan, dan pengemudi kehilangan kendali.

Dia tidak merinci kecepatannya, tetapi sumber penyelidikan, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kecepatannya lebih dari 100 kilometer per jam (60 mph). Batas kecepatannya adalah 50 kpj (30 mph).

Sumber itu menambahkan, keduanya diyakini tidak mengenakan sabuk pengaman.

Dikatakan mobil itu menabrak tiang beton di pembatas jalan, lalu terpental ke dinding kanan. Dampaknya menghancurkan mobil, mengubahnya menjadi tumpukan logam dan pecahan kaca.

Radio France Info mengatakan setidaknya beberapa fotografer mengambil gambar sebelum bantuan tiba dan salah satu fotografer dipukuli di tempat kejadian oleh saksi yang marah dan ketakutan.

Fayed (42), seorang putra miliarder, meninggal seketika. Yang juga tewas dalam kecelakaan itu adalah sopir, seorang agen keamanan di Hotel Ritz, milik ayah Fayed, Mohamed Al Fayed.

Orang keempat di dalam mobil, seorang pengawal, terluka parah dalam kecelakaan itu.

Banyak orang Prancis menyalahkan paparazzi atas kecelakaan itu dan menyerukan undang-undang yang melarang gangguan terang-terangan seperti itu ke dalam kehidupan pribadi selebriti.

“Paparazzi dan surat kabar harus mencari nafkah, tapi ini sudah keterlaluan,” kata Madeleine Fabian, seorang pemilik restoran, kepada AP News. "Pemerintah harus menetapkan beberapa peraturan untuk membatasi pemburuan."

Kedekatan Fayed dan Putri Diana semakin jelas selama lima minggu terakhir, sebelum kecelaakn, saat pasangan itu melakukan serangkaian liburan bersama di Mediterania.

Dikabarkan sebagai multi-jutawan, Fayed memiliki rumah di London, New York, Los Angeles, dan Swiss serta garasi yang penuh dengan mobil mewah. Pernikahannya di tahun 1994 hanya berlangsung selama delapan bulan.

Mohamed Al Fayed adalah teman ayah Putri Diana, mendiang Lord Spencer.

Pada minggu pertama Agustus, surat kabar Inggris berspekulasi bahwa Dodi dan Diana sedang jatuh cinta. Pada 10 Agustus, sebuah surat kabar tabloid menerbitkan foto-foto kabur pasangan itu berciuman.

Diana dan Pangeran Charles, pewaris takhta Inggris, berpisah pada 1992 setelah 11 tahun menikah dan bercerai tahun lalu.

Baca juga artikel terkait PUTRI DIANA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH
Penyelaras: Yulaika Ramadhani