tirto.id - Pemanasan global merupakan isu lingkungan yang semakin keras digaungkan belakangan ini. Banyak kajian yang telah membahas tanda-tanda dan bukti pemanasan global seperti peningkatan rata-rata suhu atau temperatur atmosfer, bumi, dan laut.
Dilansir dari Modul Sekolah Lapang Iklim, pemanasan global sendiri merupakan proses kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi. Hal ini ditunjukkan dari adanya peningkatan jumlah emisi (buangan) di udara yang disebut juga gas rumah kaca.
Fenomena tersebut terjadi akibat panas matahari yang terperangkap oleh gas tersebut di lapisan atmosfer sehingga menyebabkan suhu bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca ini secara alamiah berfungsi untuk menjaga iklim tetap stabil dengan memancarkan kembali panas matahari agar tidak semuanya diserap bumi.
Gas rumah kaca terdiri dari beberapa unsur, yaitu:
- Karbon dioksida (CO2), dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (seperti minyak bumi dan batubara) untuk mendapatkan energi, serta kebakaran hutan dan lahan.
- Nitrogen oksida (NOx), dihasilkan dari penggunaan pupuk kimia pada pertanian.
- Metan (CH4) dihasilkan dari pembusukan sampah yang tidak dikelola dengan baik, tanaman padi sawah dan ternak.
Hal ini juga menyebabkan fenomena lain yang disebut sebagai Urban Heat Island. Menurut Buletin Stasiun Meteorologi Atmosfera, Urban Heat Island dicirkan sebagai sebuah area udara permukaan panas yang terpusat di area urban. Suhu tersebut akan semakin turun ketika menjauh dari pusat kota dan menuju daerah suburban/rural.
Dampak pemanasan global
Dilansir dari Rumah Belajar Kemdikbud, berikut ini adalah dampak-dampak dari pemanasan global.
1. Mencairnya es di kutub
Meningkatnya suhu rata-rata di bumi akan menyebabkan es di kutub utara dan kutub selatan mencari lebih cepat. Salah satu contoh kasusnya adalah sebuah bongkahan es sebesar 414 km di Antartika runtuh pada 6 Maret 2008.
2. Meningkatnya level permukaan laut
Jika es di kutub mulai mencari lebih cepat, maka level permukaan air laut juga akan meningkat. Menurut para ilmuan IPCC, peningkatan tinggi muka laut di seluruh dunia diprediksi akan naik sebesar 9 - 88 cm pada abad ke-21.
Meningkatnya level permukaan air laut ini akan berdampak pada bencana alam seperti banjir dan tenggelamnya daratan-daratan rendah yang dipenuhi pemukiman.
3. Perubahan iklim/cuaca
Pemanasan global juga memiliki pengaruh terhadap perubahan cuaca dan iklim di bumi. Suhu yang meningkat dapat mempengaruhi pola curah ujan yang berubah-ubah. Fenomena alam lain seperti topan dan badai tropis baru juga akan bermunculan.
Pola curah hujan yang berubah juga dapat mengacaukan siklus musim hujan dan kemarau dan berdampak pada rusaknya siklus musim tanam bagi para petani.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari