tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu mengungkapkan kepada mitranya, Menlu Amerika Serikat John Kerry, melalui telepon pada Selasa (20/12/2016) bahwa Organisasi Teroris Fetullah (FETO) berada di balik pembunuhan duta besar Rusia.
Dalam pembicaraan telepon tersebut, Cavusoglu memberikan pemaparan kepada Kerry soal pembunuhan yang dialami Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, kata laporan Kantor Berita Anadolu, seperti dikutip Antara Rabu (21/12/2016).
Menlu Kerry menyampaikan ucapan duka cita kepada Cavusoglu dan bahwa dirinya merasa sedih atas terjadinya insiden tersebut. Kedua diplomat tertinggi itu juga membicarakan pertemuan tiga-pihak yang dilangsungkan pada Selasa di Moskow antara para menteri luar negeri Rusia, Iran dan Turki.
Duta Besar Karlov ditembak hingga tewas ketika ia menyampaikan pidato pada sebuah pameran yang berlangsung di Ankara, Senin petang, oleh seorang pria bersenjata yang berpakaian sebagai pengawal.
Pada Selasa malam, Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag mengatakan keterlibatan polisi Turki dalam pembunuhan duta besar tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak terhormat dan merupakan penistaan.
"Jaringan di balik serangan ini juga muncul ke permukaan," kata Bozdag dalam pernyataan yang disampaikannya di Parlemen Turki.
Ia menyatakan tekad bahwa "penyelidikan akan mengungkap seluruh jaringan si penyerang."
Fetullah Gulen, ulama Turki yang saat ini bermukim di Amerika Serikat, dituduh pemerintah Turki sebagai dalang percobaan kudeta pada 15 Juli lalu.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora