tirto.id - Saat seseorang bertemu dengan rekannya tepat pada waktu ia membutuhkannya, kerap kali hal ini disebut sebagai momentum yang tepat. Akan tetapi, berbeda halnya dengan istilah momentum di ilmu fisika.
Dalam studi fisika, momentum merupakan salah satu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Definisi lain menjelaskan momentum sebagai ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda.
Momentum adalah besaran vektor. Maka, rumus momentum ialah p = m.v. Dalam rumus tersebut, p merupakan lambang dari momentum (kg.m/s), m lambang untuk massa (kg), serta v lambang untuk kecepatan (m/s).
Rumus itu menjelaskan bahwa momentum akan terus berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Sebab, momentum berbanding lurus dengan massa dan kecepatan suatu benda.
Semakin cepat pergerakan suatu benda atau materi, maka kian besar pula angka momentumnya. Artinya, pada saat kecepatan benda semakin besar, bertambah besar pula tingkat kesukaran untuk memberhentikan benda tersebut.
Prinsip yang sama berlaku untuk massa benda. Semakin besar massa suatu benda, maka semakin sulit juga benda tersebut dihentikan. Oleh sebab itu, ketika suatu benda dalam keadaan diam, nilai momentumnya sama dengan nol.
Beberapa contoh kejadian yang menggambarkan momentum dalam kehidupan sehari-hari adalah kendaraan yang mengerem mendadak, tembakan peluru dari sebuah senapan, dan terbenturnya dua buah kelereng.
Hukum Kekekalan Momentum
Lebih lanjut, dalam ilmu fisika terdapat salah satu hukum dasar yang menjadi prinsip pemahaman dalam mempelajari momentum, yakni Hukum Kekekalan Momentum.
Bunyi hukum Kekekalan momentum menyatakan, nilai momentum total ketika benda bertumbukan adalah konstan atau tidak berubah, apabila tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.
Artinya, saat 2 benda bertumbukan atau berbenturan, nilai momentum benda sebelum tumbukan akan sama dengan momentum benda setelah tumbukan.
Penerapan hukum kekekalan momentum di atas dapat dijumpai pada contoh soal di bawah ini:
a. Pertanyaan
Terdapat dua bola dengan massa sama bergerak saling mendekat dari arah yang berlawanan. Bola 1 bergerak ke arah kanan, sementara bola 2 bergerak ke arah kiri sehingga keduanya bertumbuk.
Kecepatan awal masing-masing bola diketahui 4 m/s dan 6 m/s. Setelah bertumbukan, diketahui kecepatan bola 2 sebesar 4 m/s. Maka, berapa besar kecepatan bola 1 setelah tumbukan?
b. Jawaban
Oleh karena kedua benda memiliki massa yang sama, cukup substitusikan besaran kecepatan yang diketahui. Sementara besaran kecepatan bola 2 sebelum bertumbukan ditulis negatif menunjukkan arah gerak bola ke sebelah kiri. Maka kecepatan bola 1 setelah bertumbukan adalah 6 m/s ke arah kiri.
Rumus hukum kekelan momentum beserta contoh penerapannya dalam soal pelajaran fisika dapat dilihat dalam e-modul terbitan Kemdikbudristek di link ini.
Penulis: Galih Ayu Palupi
Editor: Addi M Idhom