Menuju konten utama

Pengertian Kecerdasan Kinestetik serta Contoh & Cara Mengembangkan

Berikut pengertian kecerdasan kinestetik, contoh kecerdasan kinestetik, serta cara mengembangkan kecerdasan kinestetik.

Pengertian Kecerdasan Kinestetik serta Contoh & Cara Mengembangkan
Sejumlah anak mengikuti lomba balap karung di Ngasem, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (10/8). ANTARA FOTO/Maulana Surya.

tirto.id - Kecerdasan kinestetik merupakan salah satu bentuk dari kecerdasan majemuk, konsep yang lahir dari kajian Howard Gardner tentang kapasitas kognitif. Apa pengertian kecerdasan kinestetik?

Howard Gardner adalah ahli psikologi sekaligus profesor Harvard University yang terkenal karena mengkaji teori kecerdasan majemuk pada manusia. Howard berpendapat, tingkat kecerdasan pada manusia tidak bisa sekadar ditentukan oleh skor Intelligence Quetient (IQ).

Howard menemukan, dalam diri manusia terdapat sejumlah keahlian yang jika dikembangkan bisa menjadi potensi dan bakat istimewa. Menurut Howard, terdapat 8 jenis kecerdasan majemuk, dan salah satunya ialah kecerdasan kinestetik.

Mengutip penjelasan dari Paudpedia Kemdikbudristek RI, pengertian kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan.

Selain itu, merujuk pada sebuah artikel di Jurnal Kreda karya Imam Suhaimi, anak yang memiliki kecerdasan kinestetik biasanya mampu dengan cepat menguasai aktivitas yang melibatkan fisik, baik itu motorik kasar maupun motorik halus.

Kecerdasan kinestetik memang tidak selalu dimiliki oleh semua orang, tetapi mayoritas anak usia dini bisa mempunyai kemampuan kinestetik. Misalnya, keseimbangan, ketangkasan, kelincahan, kelenturan, dan gerak anggun.

Kemampuan kinestetik yang diolah dan dikembangkan dengan baik akan menjadi sebuah modal untuk perkembangan produktivitas pada anak. Namun, diperlukan kejelian dari para orang tua dan guru untuk mengenali kemampuan yang mewakili kencenderungan kecerdasan anak-anak itu.

Contoh Kecerdasan Kinestetik pada Anak-anak

Anak yang punya kecerdasan kinestetik biasanya akan menunjukkan beberapa aktivitas dalam kegiatan sehari-hari yang relevan dengan kemampuan tersebut.

Terdapat beberapa contoh variasi gerak anak yang dapat menunjukkan bahwa mereka mempunyai potensi kecerdasan kinestetik.

Berikut sejumlah contoh yang memperlihatkan potensi kecerdasan kinestetik pada anak, sekaligus cara mengarahkannya:

1. Anak suka memukul

Ketika terdapat anak yang suka menonjok atau memukul orang lain maka guru atau orang tua bisa mengarahkannya pada keterampilan seni bela diri.

2. Anak suka berlari atau berjalan

Apabila anak gemar melakukan gerakan berlari, berjalan, dan berbaris, berarti ada peluang orang tua dan guru untuk memberikan pembelajaran mengenai perbedaan "lari, jalan, dan berbaris." Hal ini bisa mengarahkan anak untuk mengembangkan potensinya pada aktivitas terkait gerakan kaki.

3. Anak suka menggerakkan tangan

Jika anak kerap mengatakan “kereta” dengan ekspresi tangan, guru atau orang tua bisa melempar kosa kata benda yang sejenis seperti “bus tinggi” dengan menunjukkan tangan ditarik ke atas atau “mobil sedan kecil” dengan mempertemukan kedua telapak tangan yang merapat. Aktivitas ini bisa mendorong anak mengembangkan potensinya dalam mengatur lalu lintas kendaraan.

Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik pada Anak

Setelah menemukan potensi atau bakat tertentu yang dimiliki oleh anak-anak, orang tua dan guru perlu membantu proses pengembangannya, termasuk untuk jenis kecerdasan kinestetik.

Terdapat beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan kinestetik pada anak lewat beberapa kegiatan. Berikut sejumlah cara mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak.

1. Senam Ice Breaking

Dikutip dari artikel ”Kegiatan Senam Ice Breaking Dalam Pengembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini” dalam Jurnal Ceria (Vol 4, No 2, 2021), senam ice breaking merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pengembangan kecerdasan kinestetik anak usia dini.

Dalam konteks pembelajaran di kelas, ice breaking berguna untuk mencairkan suasana, menjaga konsentrasi belajar, dan membina hubungan baik antar siswa. Adapun senam adalah salah satu teknik ice breaking yang bisa melatih gerak motorik kasar, selain membangkitkan semangat pada anak.

Senam ice breaking disesuaikan dengan karakteristik anak yang rasa ingin tahunya sangat besar, selalu ingin bergerak aktif, senang melakukan hal yang baru, dan bereksperimen secara kreatif.

Pelaksanaan senam ice breaking bisa setelah anak berbaris. Guru tampil di depan dan memimpin jalannya senam dengan durasi 3-5 menit yang diiringi dengan musik.

2. Gerakan Menari

Perkembangan kinestetik pada beberapa anak sering kali kurang maksimal dan mengalami kendala seperti diterangkan dalam salah satu artikel di Jurnal Edukid berjudul “Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tari Kijang.”

Dalam kasus seperti itu, gerakan menari bisa menjadi salah satu media menarik guna mendorong perkembangan kemampuan kinestetik anak.

Banyak jenis tarian tradisional yang dapat guru gunakan untuk stimulasi gerak pada anak, seperti Tari Merak, Tari Domba Garut, Tari Cendrawasih dan Tari Kijang.

3. Permainan Estafet

Mengutip sebuah laporan hasil riset di Jurnal Potensia berjudul “Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Permainan Estafet,” salah satu cara untuk menstimulasi anak dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik adalah permainan estafet.

Permainan estafet merupakan permainan yang dilakukan secara beregu. Setiap regu bisa terdiri dari 4 orang pelari. Masing-masing pelari mempunyai peran dalam permainan. Permainan estafet juga dapat dimodifikasi dengan menambahkan bola atau tongkat.

Dengan permainan ini, anak bisa terstimulasi untuk melakukan gerakan estafet berupa mengoper bola ataupun tongkat pada temannya. Permainan seperti ini terbukti efektif mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak.

Baca juga artikel terkait KECERDASAN ANAK atau tulisan lainnya dari Syafira Aulia Arsani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syafira Aulia Arsani
Penulis: Syafira Aulia Arsani
Editor: Addi M Idhom