tirto.id - Gereja merupakan suatu komunio atau paguyuban, yang di dalamnya memiliki berbagai aktivitas atau ciri-ciri kehidupan sebagai suatu persekutuan.
Menurut bukuGuru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Gereja Katolik telah mengarungi dunia selama 2.000 tahun lebih.
Gereja Katolik juga telah menghadapi berbagai macam tantangan dan rintangan selama perjalanannya. Hal ini adalah kesaksian nyata bahwa Gereja berasal dari Tuhan, sebagai pemenuhan dari janji Kristus.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa gereja bukan semata-mata organisasi manusia meski memang tidak bisa diungkiri kalau ada masa-masa sulit yang dialami Gereja karena dipimpin oleh orang yang kurang bijaksana.
Pengertian Gereja Sebagai Paguyuban
Di dalam kehidupan, terdapat banyak jenis kelompok atau perkumpulan. Kendati begitu, tidak semua bentuk kelompok itu bisa disebut sebagai paguyuban, dikutip dari bukuPendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.
Suatu kelompok atau perkumpulan akan dikatakan sebuah komunio, bila dalam kelompok atau perkumpulan tersebut, komunikasi dan interaksi berlangsung terus-menerus.
Masing-masing dalam paguyuban akan saling memperhatikan satu sama lain, saling memiliki, saling memberi, saling mendukung, saling menasihati, saling mengingatkan, saling mengembangkan, saling melayani, dan saling berusaha,
Semua itu dilakukan agar kebersamaan tersebut bisa secara terus-menerus terjaga keutuhannya untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Dalam hal ini, gereja adalah suatu paguyuban yang di dalamnya memiliki berbagai aktivitas atau ciri-ciri kehidupan sebagai suatu persekutuan.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengungkapkan pemahaman seseorang akan Gereja sebagai
suatu paguyuban.
Ciri-ciri Gereja Sebagai Paguyuban
Hingga saat ini, gereja masih mengadopsi dan memelihara kebiasaan hidup dari gereja perdana sebagai persekutuan.
Dengan begitu, gereja Katolik masih senantiasi bertekun dalam pengajaran para rasul dengan memelihara dan tetap teguh berpegang pada tradisi gereja.
Kini, gereja juga senantiasa mengajak umatnya untuk membentuk persekutuan-persekutuan baik dalam lingkup paroki maupun di lingkungan-lingkungan.
Selanjutnya, gereja akan memperhatikan anggotanya dalam berbagai karya sosial mulai dari kebutuhan hidup jemaatnya. Salah satunya, melalui sakramen-sakramen.
Gereja Katolik akan berupaya untuk senantiasa menjaga kekudusan jemaatnya agar jemaat selalu memuji dan memuliakan Allah.
Ciri-ciri gereja sebagai paguyuban tertuang dalam doa Syahadat Katolik yang dikenal dengan doa Aku Percaya, yakni:
- Gereja yang satu
- Gereja yang kudus
- Gereja yang katolik
- Gereja yang apostolik
Aku Percaya
Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan
dan tak kelihatan;
92 Kelas VIII SMP
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putera Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra