Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Pengertian dan Penerapan Syaja'ah dalam Islam

Pengertian syaja’ah dalam agama Islam adalah keberanian berdasarkan kebenaran yang diridai Allah SWT.

Pengertian dan Penerapan Syaja'ah dalam Islam
Ilustrasi. tirto.id/Lugas

tirto.id - Pengertian syaja’ah adalah keberanian berdasarkan kebenaran, yang diwujudkan atas pertimbangan dan perhitungan matang, sehingga mendapatkan keridaan Allah SWT.

Penerapan syaja’ah dalam Islam di antaranya memiliki daya tahan besar, berterus terang dalam menyampaikan kebenaran, hingga mengakui kesalahan.

Islam memerintahkan kepada umatnya supaya tidak menjadi penakut maupun pengecut. Hal ini karena kedua perihal tersebut dapat menyebabkan kegagalan dan kekalahan.

Kemudian, salah satu sifat yang diajarkan Islam adalah berani (syaja’ah: اَلشَّجَاعَةُ).

Kata syaja’ah juga memiliki beberapa makna lain seperti nyata/jelas kekuatan, keberanian, tekun, kegagahannya, kekuatan hati menghadapi keputusasaan, tenang, sabar, dan menguasai diri.

Sementara secara terminologi, syaja’ah adalah keteguhan hati dan keberanian tetap maju menghadapi problematika hidup, musuh, maupun musibah.

Pengertian Syaja'ah

Mustahdi dan Mustakim dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017), menuliskan bahwa syaja’ah memiliki pengertian, yakni keberanian berlandaskan kebenaran, yang dilakukan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan demi mengharapkan rida dari Allah SWT.

Dalil anjuran mengenai syaja’ah termuat dalam firman Allah SWT Surah An-Nisa ayat 135 sebagai berikut:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia [yang diberatkan dalam kesaksian] kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu [kemaslahatan] keduanya.

Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang [dari kebenaran]. Jika kamu memutarbalikkan [kata-kata] atau berpaling [enggan menjadi saksi], sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”(QS. An-Nisa [4]: 135).

Buku Pendidikan Agama Islam keluaran Kementerian Agama menuliskan, ayat ini ditujukan kepada orang-orang beriman supaya memiliki syaja’ah, yang salah satunya ditandai dengan menjadi penegak keadilan nan sempurna.

Setiap muslim seyogyanya menanamkan keadilan dalam kepribadiannya. Sebagai contoh ketika menjadi saksi, seorang muslim harus dipenuhi kejujuran. Hal-hal seperti ini akan mendapatkan keridaan Allah SWT kepada hamba-Nya.

Penerapan Syaja'ah dalam Islam

Penerapan syaja’ah dalam Islam memiliki bermacam-macam bentuk. Syaja’ah dapat dipraktik sesuai dengan profesi yang diperankan setiap umat Islam.

Berikut ini beberapa contoh penerapan syaja’ah dalam kehidupan sehari-hari:

    • Memiliki daya tahan yang besar dalam menghadapi kesulitan, penderitaan, bahaya, hingga penyiksaan, asalkan berada di jalan Allah SWT.
    • Berterus terang dan konsisten dalam menyampaikan kebenaran.
    • Memegang rahasia yang telah diinformasikan, terutama dalam kebaikan.
    • Mengakui kesalahan diri sendiri.
    • Bersikap objektif kepada diri sendiri.
    • Dapat mengendalikan diri ketika marah.

Baca juga artikel terkait SYAJAAH atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno