Menuju konten utama
Kurikulum Merdeka

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas dan Strateginya

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas menjadi sesuatu yang penting. Lantas, apa saja strategi yang bisa dilakukan?

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas dan Strateginya
Kampus Mengajar. youtube/Kampus mengajar

tirto.id - Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas menjadi sesuatu yang penting bagi siswa. Dengan begitu, mereka dapat mengeksplorasi pengetahuan dan materi yang dipelajari. Lantas, bagaimana strategi penerapannya?

Dalam buku How to Differentiate Instruction in a Mixed Ability Classroom (2001), Tomlinson menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik.

Guru secara proaktif perlu memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Sebab, setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama.

Cara pengajaran ini memiliki banyak manfaat. Di antaranya dapat memaksimalkan potensi setiap siswa dan meningkatkan semangat belajarnya.

Lantas, apa saja ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi?

Ciri-ciri atau Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi

Terdapat beberapa ciri atau karakteristik utama dalam pembelajaran berdiferensiasi, yaitu:

  • Pembelajaran berdiferensiasi lebih proaktif. Sebab, model pengajaran ini berangkat dari asumsi setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga guru merancang banyak cara dalam mengajar.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi lebih kualitatif, alih-alih kuantitatif. Penilaiannya berkelanjutan dan tidak hanya berpusat pada nilai akhir, tetapi juga pada proses.
  • Pembelajaran berdiferensiasi memberikan berbagai pendekatan terhadap konten, proses, dan produk.
  • Pembelajaran berdiferensiasi berpusat pada siswa. Guru juga aktif menanggapi dan merespons kebutuhan peserta didik.
  • Manajemen kelas yang efektif. Artinya, pembelajaran berdiferensiasi cenderung variatif, tidak hanya mengandalkan metode pengajaran individu, melainkan juga berpasangan atau berkelompok.

Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Dalam jurnal berjudul "Differentiating Instruction for Large Classes in Higher Education" (2017), Turner, Solis, dan Kincade menjelaskan, setidaknya ada tujuh prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, meliputi:

  1. Guru mengomunikasikan dengan siswa, materi apa yang penting dipelajari sehubungan dengan kurikulum pembelajaran.
  2. Guru merespons perbedaan siswa.
  3. Semua siswa berpartisipasi dalam tugas.
  4. Guru dan siswa berkolaborasi dalam proses pembelajaran.
  5. Guru menerapkan diskusi dengan fleksibel bersama siswa, baik berkelompok maupun dalam kelas besar.
  6. Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi lebih proaktif, alih-alih reaktif.
  7. Ruang, waktu, dan materi diimplementasikan sesuai kebutuhan siswa.

Strategi Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

Menurut Turner, Solis, dan Kincade, agar pembelajaran berdiferensiasi dalam berjalan dengan baik, guru perlu memahami cara belajar siswa. Itu bisa dilihat melalui profil belajar, meliputi: preferensi belajar, struktur keluarga, hobit favorit, minat, hasil asesmen, skor membaca, gaya kognitif, preferensi inteligen, preferensi lingkungan belajar, dan kelancaran membaca.

Pembelajaran diferensiasi yang didasarkan pada profil belajar memungkinkan siswa belajar secara natural dan efisien

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi juga bisa dilakukan dengan strategi memaksimalkan kemampuan struggling learners (siswa yang kemampuannya di bawah rata-rata).

Tomlinson menjelaskan, untuk bisa menerapkan pengajaran berdiferensiasi secara optimal, guru harus memahami beberapa jenis strategi mengajar, yaitu diferensiasi konten, proses, produk, dan lingkungan.

1. Diferensiasi konten

Materi yang diajarkan kepada murid dapat memancing kesiapan belajar murid dari segi visual, auditori, dan kinestetik atau bahkan kombinasi dari ketiganya.

2. Diferensiasi proses

Menyediakan kegiatan berjenjang, pertanyaan pemandu atau tantangan, agenda individual murid, variasi waktu dan kegiatan, serta pengelompokan yang fleksibel agar murid dapat memaknai materi secara baik.

3. Diferensiasi produk

Tagihan yang guru harapkan dari murid dengan memberi tantangan atau variasi produk apa yang diminati oleh masing-masing murid.

4. Diferensiasi lingkungan

Membedakan lingkungan belajar dan mengelolanya menjadi sesuatu yang penting bagi guru. Dengan begitu, siswa dapat mendemonstrasikan materi dengan gaya mereka sendiri.

Dikutip dari buku The Five Dimensions of Differentiation Instruction (2018) diterangkan, selain keempat dimensi di atas, ada tambahan lain yaitu komitmen guru dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi.

Tips dalam Strategi Penerapan Pembelajaran Diferensiasi

Untuk bisa menerapkan strategi yang telah disebutkan di atas, diperlukan lingkungan pembelajaran yang kondusif, meliputi:

  • Komunitas belajar
  • Setiap anggota kelas saling menghargai
  • Murid merasa aman secara fisik dan psikis
  • Adanya harapan bagi pertumbuhan
  • Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
  • Adanya keadilan dalam bentuk karya nyata

Selanjutnya guru harus menerapkan langkah-langkah dalam pembelajaran berdiferensiasi yang dapat dituangkan ke Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu:

  1. Menentukan tujuan pembelajaran
  2. Memetakan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar, minat, profil belajar)
  3. Menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan (tentukan bentuk penilaian akhir yang merupakan kombinasi portofolio, proyek, dan tertulis)
  4. Menentukan kegiatan pembelajaran (konten, proses, produk)

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Fadli Nasrudin