Menuju konten utama

Cara Memahami Gaya Belajar Anak untuk Dukung Perkembangannya

Anak-anak memiliki gaya dan cara belajarnya sendiri-sendiri seperti melalui audio, visual, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, linguistik, dan logis-matematis. 

Cara Memahami Gaya Belajar Anak untuk Dukung Perkembangannya
Proses kegiatan bermain dan belajar di sekolah yang menggunakan metode Montessori. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Anak dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda termasuk dengan kecerdasan dan daya pikirnya. Tidak adil bagi orang tua untuk menyamaratakan kemampuan dan intelektualitas anak hanya dengan satu indikator saja. Para orang tua harus menyadari anak memiliki cara mereka masing-masing dalam belajar agar memahaminya dengan baik.

Dalam penelitiannya, seorang psikolog dan peneliti pendidikan bernama Howard Gardner menemukan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki pendekatan belajar masing-masing. Dalam teorinya yang berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences dia menguraikan tujuh gaya belajar anak yang berbeda: audio, visual, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, linguistik, dan logis-matematis, demikian dilansir dari laman The Whiteby School.

Pendidikan secara tradisional hanya berfokus pada gaya belajar linguistik dan logis-matematis. Padahal, dengan memahami gaya belajar masing-masing anak dan menerapkannya akan membantu anak-anak belajar dengan cara terbaik bagi mereka.

Berikut adalah penjelasan beberapa gaya belajar anak dilansir dari Child and Youth Health:

1. Visual

Gaya belajar secara visual adalah kemampuan belajar anak yang dilakukan dengan melihat. Pada umumnya, anak yang berkembang dengan gaya belajar ini memiliki ketelitian yang bagus dan penglihatan yang tajam. Pembelajar visual mudah mengingat apa yang mereka lihat dalam proses belajarnya. Berikut adalah ciri-ciri anak yang belajar secara visual:

  • Dalam belajar, mereka memahami dengan melihat.
  • Mereka suka membuat catatan, diagram, atau menggambar untuk membantu mereka mengingat apa yang mereka pelajari.
  • Mereka suka melihat instruksi tertulis atau diperlihatkan cara melakukan sesuatu.
  • Mereka mungkin kesulitan mengingat apa yang mereka dengar kecuali mereka dapat melihat sesuatu untuk membantu mereka memahaminya.

2. Auditori

Anak dengan gaya belajar auditori memiliki kemampuan untuk memahami dengan mendengarkan. Mereka mudah mengingat apa yang telah mereka dengar. Lebih lanjut, anak dengan gaya belajar ini biasanya perlu mendengar penjelasan tentang apa yang mereka pelajari dan melakukan sesuatu. Berikut adalah ciri-ciri anak yang belajar dengan gaya auditori:

  • Mereka mungkin tidak begitu mudah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika semuanya ditulis, dan ingin seseorang menjelaskan apa yang harus dilakukan.
  • Mereka mungkin berbicara kepada diri mereka sendiri ketika mereka belajar.
  • Mereka biasanya senang bekerja dalam kelompok atau berdiskusi kelompok.
  • Mampu mengulang informasi yang didengarnya secara lengkap.
  • Suka bercerita dan mendengarkan cerita.

3. Kinestetik

Anak-anak yang aktif dalam aktivitas fisik pada umumnya menggunakan gaya belajar kinestetik. Anak dengan gaya belajar ini akan memahami dengan baik apabila dalam proses belajarnya melibatkan gerakan seperti tarian, permainan musik, percobaan laboratorium, dan lain sebagainya. Berikut adalah ciri-ciri anak yang beajar dengan gaya kinestetik:

  • Mereka ingin melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
  • Mereka suka bergerak ketika mereka belajar.
  • Mereka menggunakan tangan mereka untuk menjelaskan banyak hal.
  • Mereka suka menyentuh benda, membuat benda, atau mengambil benda berkeping-keping untuk mengetahui cara kerjanya.

Bagaimana cara mengidentifikasi gaya belajar anak?

Dilansir dari Ability Path, cara terbaik untuk mengidentifikasi gaya belajar anak adalah dengan mengamati apa yang ia lakukan. Setiap hal yang ia lakukan, tindakan, minat, dan preferensi akan memberikan informasi tentang bagaimana si kecil memproses informasi.

Selain itu, ada baiknya para orang tua untuk fokus pada kekuatan dan aktivitas favoritnya. Setiap anak akan memiliki minat dan preferensi. Mengidentifikasi minat dan preferensi si kecil akan membantu meningkatkan motivasinya dalam belajar.

Para orang tua dapat memahami anak dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini kepada diri sendiri:

  • Jenis mainan apa yang dia sukai? Apakah dia lebih suka kegiatan yang tenang atau banyak gerakan?
  • Apakah dia suka membaca buku dan menggambar? Apakah dia lebih suka ditunjukkan bagaimana melakukan sesuatu daripada diberitahu secara lisan?
  • Apakah dia aktif? Apakah dia suka bergerak dan berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih aktif?
  • Apakah dia tertarik pada angka dan pola?

Baca juga artikel terkait ANAK-ANAK atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto