tirto.id - Mendongengkan anak bisa jadi cara untuk membantu perkembangannya. Melakukan hal ini dapat membuatnya mengenal suara, kata-kata, dan bahasa.
Lebih lanjut, si kecil akan mendapatkan nilai dan kebahagiaan melalui dongeng yang para orang tua berikan.
Mendongengkan anak juga bisa menjadi tahap awal membangun keterampilan literasi sejak dini.
Kemampuan tersebut akan membantunya di kemudian hari sehingga si kecil akan lebih mudah dalam belajar baca tulis.
Perkembangan imajinasi jadi nilai tambahan yang dengan mudah berkembang keika para orang tua tahu betul pentingnya mendongengkan anak.
Selain itu, si kecil juga bisa belajar tentang dunia sekitarnya melalui dongeng yang diberikan. Waktu yang dihabiskan bersama dengan anak akan jadi momen yang mengikat satu sama lain.
Kids Health merekomendasikan para ibu atau ayah untuk mendongengkan anak setiap hari sesaat sebelum si kecil tidur siang atau tidur di malam harinya. Rutinitas ini akan membantu menenangkan anak ketika tidur.
Selain itu, bisa juga untuk mendongengkan anak ketika sedang mengantri saat bepergiaan. Pilihan waktu lain juga dapat dilakukan seperti saat di mobil atau bus melakukan perjalanan. Bawalah beberapa buku ketika bepergian untuk hal ini.
Ada begitu banyak buku yang dapat dipilih untuk mendongengkan anak. Dilansir dari Raising Children, si kecil dapat menikmati setiap dongeng yang memiliki rima, irama, dan pengulangan yang bagus untuk setiap kata-katanya.
Pengulangan-pengulangan tersebut akan membantunya untuk memahami cerita yang disampaikan. Lantas, bagaimana memilih buku dongeng dengan tepat?
Laman Ibu dan Balita memberi panduan memilih dongeng yang tepat untuk si kecil, seperti di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pilih buku yang memiliki gambar dan ilustrasi yang cerah dan menarik
Gambar dan ilustrasi yang cerah akan menarik perhatian si kecil sehingga ia akan mudah untuk fokus pada buku. Warna-warni setiap lembar buku akan memanjakan matanya dan membuatnya tidak bosan.
2. Pilih cerita yang sesuai
Cerita yang berakhir dengan bahagia dan tidak terlalu memiliki teka-teki di dalamnya perlu dipertimbangkan untuk di pilih. Disarankan untuk tidak memilih dongeng dengan cerita aksi atau latar belakang cerita yang “gelap” karena mungkin tidak sesuai dengan si kecil.
3. Improvisasi
Ibu atau ayah dapat memilih dongeng dengan alur cerita yang dapat diimprovisasi. Hal ini berguna untuk membuat variasi apabila sekiranya si kecil menunjukkan gejala bosan dengan cerita. Anda bisa mengganti nama tokoh utamanya dengan si kecil sehingga ada rasa ketertarikan dan keterikatan si kecil dengan cerita dalam dongeng. Nilai dan pesan yang ada pun jadi mudah terserap oleh anak.
Editor: Yandri Daniel Damaledo