tirto.id - Film horor biasanya memberikan sensasi ketagihan, hal itu yang membuat penggemar film horor tak pernah surut.
Perasaan mampu bertahan dari teror itu juga menghadirkan privilise, bahwa tak semua orang bisa menghadapi ketakutan.
Para penikmat film horor akan menikmati sensasi diteror, diancam, dan ditakut-takuti lewat kejutan atau gambar seram, tetapi tetap sadar bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang nyata.
Namun, apa jadinya jika anak-anak juga suka menonton film horor? Laman Livestrong menyebutkan, jika anak-anak suka menonton film horor, maka bisa menghasilkan efek jangka panjang untuk kesehatan mentalnya.
Lalu apa saja dampak yang bisa ditimbulkan? Berikut penjelasannya:
1. Kecemasan dan Fobia
Tidak mudah untuk memprediksi soal gangguan kecemasan atau fobia dari film horor, tetapi anak-anak dan remaja memiliki risiko lebih tinggi daripada orang dewasa, hal ini terkait pengembangan kognitif yang didasarkan pada skema, atau cara memahami dunia.
Banyak anak-anak yang belum memiliki pengalaman hidup untuk menempatkan film-film horor pada perspektif serta penempatan risiko kegelisahan atau fobia yang bertahan lama.
Hal ini karena anak-anak sulit membedakan fantasi dari kenyataan, sehingga akan menimbulkan perasaan cemas dan takut. Saat anak mengalami kecemasan dalam jangka waktu lama, orang tua pun perlu pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
2. Mengalami Gangguan Tidur
Banyak orang dewasa dan anak-anak kesulitan tidur setelah menonton film horor. Hal itu karena adanya efek kemungkinan bayangan film horor yang masih mengintimidasi, seperti suara-suara seram atau tampilan sosok menakutkan yang membayang dalam ingatan, yang akhirnya bisa terbawa ke mimpi.
Apalagi jika menontonnya dilakukan pada malam hari dengan suasana yang gelap dan mencekam, maka ini semakin membuat anak-anak sulit tidur.
3. Kekerasan
Menurut laman WebMD, film-film penyiksaan berpotensi menurunkan sensitivitas terhadap kekerasan di kehidupan nyata.
Kekerasan grafis yang bercampur dengan keadaan seksual seringkali membingungkan dan berpotensi membahayakan buat anak-anak, sehingga anak-anak akan bergulat dengan pikirannya sendiri yang berkembang.
Karenanya orangtua sangat disarankan mendampingi anak-anak saat menonton film.
4. Simbol Catharsis
Film horor juga memainkan peran penting dalam pengembangan pikiran negatif anak-anak, di mana anak-anak dapat menjelajahi naluri, impuls, dan ketakutannya tanpa implikasi di kehidupan nyata. Proses ini disebut sebagai simbol katarsis.
Selain itu, saat menonton film horor dengan grafis gambar yang mengerikan, detak jantung juga akan meningkat sebanyak 15 detak per menit, kemudian telapak tangan juga menjadi berkeringat, suhu kulit turun beberapa derajat, otot menegang, serta tekanan darah yang bisa meningkat.
Editor: Agung DH