Menuju konten utama

Pendidikan Karakter Harus Dominasi Pendidikan Dasar

Mendikbud Muhadjir Effendy menilai bahwa pendidikan dasar harus didominasi pendidikan karakter. Menurutnya, ada tiga aspek penting dalam pendidikan karakter tersebut yakni etika, estetika dan kinestetika.

Pendidikan Karakter Harus Dominasi Pendidikan Dasar
Aktivitas belajar mengajar di ruang kelas Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa di Makassar. ANTARA FOTO/Dewi Fajriani.

tirto.id - Pendidikan karakter dinilai harus mampu mendominasi dalam pendidikan dasar atau untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Hal ini dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) PGRI di Siak, Riau, Senin (22/8/2016).

"Pendidikan karakter harus mendominasi pendidikan dasar, untuk tingkat SD pendidikan karakter dan budi pekerti itu proporsinya 70 persen dan untuk tingkat SMP sebanyak 60 persen," ujar Mendikbud Muhadjir.

Untuk tingkat pendidikan dasar, Muhadjir melanjutkan, pendidikan karakter itu mutlak dilakukan oleh para guru.

"Saya tidak bisa melakukan apa-apa tanpa guru. Guru yang menentukan dan menerjemahkan pendidikan karakter tersebut," lanjut dia.

Ada tiga aspek penting dalam pendidikan karakter tersebut yakni etika, estetika dan kinestetika. Semua hak itu diajarkan oleh guru mulai dari guru budi pekerti, guru seni dan olahraga.

Untuk itu guru harus keluar dari zona nyaman dan memberikan yang terbaik bagi anak didik kita.

"Di tangan kita semua, pendidikan karakter tersebut dapat terlaksana," lanjut Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Muhadjir menyebut ada tiga hal yang dilakukan dalam rangka menerjemahkan visi dan misi Presiden Jokowi mulai dari Kartu Indonesia Pintar, pendidikan vokasi dan pendidikan karakter.

Mendikbud juga berharap para guru dapat bekerja dengan ikhlas dalam menjalankan tugasnya serta menjadikan profesi itu sebagai panggilan jiwa.

Plt Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi, mengatakan para guru mendukung pentingnya pendidikan karakter karena pendidikan sejatinya adalah memanusiakan, membebaskan alam pikir peserta didik agar dapat terbang ke angkasa luas meraih cita, menghaluskan akal budi, membuatnya tangguh, kuat dan siap menghadapi tantangan kehidupan global.

"Sekolah sehari penuh merupakan gagasan dan ide baik yang dilatarbelakangi niat mulia dalam mewujudkan pendidik karakter sebagai ruh pendidikan sebagaimana tertuang dalam Nawacita," kata Unifah.

Pendidikan karakter juga sebagai upaya untuk mencegah dekadensi moral yang marak terjadi.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN KARAKTER

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari