tirto.id - Pemerintah Kota Medan membentuk Tim Khusus Terpadu (TKT) untuk menangani ratusan bangkai babi yang ditemukan di sejumlah sungai di Kota Medan. Plt Walikota Medan Akhyar Nasution berharap TKT dapat menyelesaikan masalah ini.
"Diharapkan tim yang dibentuk ini dapat saling berkoordinasi dan bersinergi dalam menyelesaikan masalah tersebut," katanya dalam rapat koordinasi yang digelar di Balai Kota Medan, Ahad (10/11/2019), seperti dikutip dari Antara.
Akhyar menginstruksikan seluruh bawahannya untuk menangani persoalan bangkai babi ini dengan serius.
"Ini menjadi masalah serius dan perlu koordinasi dari kita semua. Apalagi kejadian ini telah menjadi konsumsi pemberitaan di tingkat nasional. Oleh karenanya, perlu penanganan ekstra sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai pemerintah," ujarnya.
Akhyar juga berharap agar Organisasi Perangkat Desa dan Kecamatan dapat berkoordinasi dengan pihak terkait seperti polisi guna menguak kronologis kejadian serta oknum yang telah sengaja membuang bangkai babi tersebut.
"Hingga saat ini aroma busuk yang ditimbulkan dari bangkai babi tersebut cukup mengganggu warga. Untuk itu, lakukan koordinasi dan usut tuntas masalah ini," ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.
4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Bangkai-bangkai yang ditemukan adalah babi-babi yang terkena wabah ini.