Menuju konten utama

Pemerintah Tidak akan Bangun Bendungan Baru pada 2023-2024

Pemerintah tidak akan membangun bendungan baru pada 2023-2024 dan fokus pada penyelesaian pembangunan 61 bendungan.

Pemerintah Tidak akan Bangun Bendungan Baru pada 2023-2024
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) didampingi Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Kementerian PUPR Feriyanto Pawenrusi meninjau pemanfaatan bendungan Raknamo melakukan kunjungan kerja di Kupang, NTT, Jumat (30/09/2022). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/nz.

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pemerintah tidak akan membangun bendungan baru pada 2023-2024. Hal itu disampaikan saat membuka Indonesia Water Forum 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Dia menuturkan pemerintah akan fokus pada penyelesaian pembangunan 61 bendungan dan memanfaatkan bendungan yang sudah diselesaikan. Khususnya untuk mendukung penyediaan air minum.

"Pada 2023-2024 ini, PUPR dan pemerintah pada umumnya akan sangat selektif membangun infrastruktur yang baru. Hanya yang merupakan perintah Presiden, lainnya kami akan menyelesaikan yang sudah kami laksanakan, yang sedang kami laksanakan, dan memanfaatkan yang sudah kami selesaikan," katanya dikutip dari Antara, Rabu (5/10/2022).

Basuki mengatakan pemerintah akan meningkatkan manfaat 61 bendungan yang telah dan sedang dibangun untuk menambah kapasitas air. Dia menuturkan hal itu dilakukan melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jaringan irigasi, pemasangan turbin untuk listrik, serta untuk pengendalian banjir.

"Ini kesempatan dan jadi dukungan untuk Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) untuk memanfaatkan water storage di bendungan-bendungan tersebut," bebernya.

Lebih lanjut, dia menuturkan pembangunan bendungan menjadi salah satu bagian dari program infrastruktur di bidang pertanian sejak Presiden Joko Widodo menjabat. Tercatat ada 29 bendungan yang sudah tuntas dan 32 bendungan yang masih dalam proyek pembangunan hingga 2022 ini.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan ke depan APBN akan diprioritaskan pada fungsionalisasi aset air minum, sehingga tidak akan ada pembangunan bendungan baru dalam dua tahun ke depan.

"Masih rendahnya cakupan layanan air minum, bukan hanya refleksi rendahnya pendanaan, tapi pengelolaan sisi penyediaan air minum yang kurang efektif dan efisien, termasuk infrastruktur yang sudah dibangun namun belum bisa dikelola dengan baik," kata Diana.

Baca juga artikel terkait PROYEK BENDUNGAN JOKOWI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin