Menuju konten utama

Pemerintah Deregulasi Sektor Padat Karya untuk Dongkrak Ekspor

Menurut Airlangga, Prabowo juga mendorong agar sektor padat karya masuk dalam proyek strategis masional (PSN).

Pemerintah Deregulasi Sektor Padat Karya untuk Dongkrak Ekspor
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta, Kamis (09/01/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan adanya deregulasi sejumlah peraturan untuk meningkatkan ekspor.

Hal ini disampaikan usai Luhut menemui Prabowo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025). Menurut dia, Pemerintah RI pernah melakukan hal serupa pada medio 1980.

"Presiden sudah memberikan instruksi untuk kita melakukan deregulasi di banyak hal. Pada tahun 80-an, kita, pemerintah, juga pernah melakukan itu, itu bisa meningkatkan ekspor kita sampai 20 persen," ucap Luhut di Istana Negara, Rabu (20/3/2025).

Luhut berujar derelugasi akan dilakukan DEN serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Deregulasi disebut akan berlangsung pekan depan.

Kata Luhut, peraturan yang akan diregulasi adalah peraturan terkait pembatasan industri yang hendak masuk ke Tanah Air di sektor tekstil dan produk tekstil. Masuknya industri itu disebut akan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Misalnya, sepatu, garmen tadi itu bisa menciptakan beberapa ratus ribu lapangan kerja dalam waktu beberapa waktu ke depan. Karena mereka itu semua siap," tutur dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berujar salah satu perhatian utama pemerintah adalah sektor tekstil dan produk tekstil. Pasalnya, kedua sektor itu dapat menyerap hampir empat juta tenaga kerja dan mencatatkan ekspor lebih dari 2 miliar dolar AS.

“Arahan pertama, tentu pemerintah harus melihat dari keseluruhan supply chain dan juga melakukan harmonisasi daripada tarif yang sudah dilakukan," katanya.

Menurut Airlangga, Prabowo juga mendorong agar sektor padat karya masuk dalam proyek strategis masional (PSN). Hal tersebut dilakukan agar berbagai kemudahan perizinan dan fasilitas insentif dapat dicairkan ke sektor padar karya.

Pemerintah diklaim tengah menyiapkan paket revitalisasi mesin-mesin produksi. Kata Airlangga, pemerintah menyediakan Rp20 triliun kredit investasi dengan subsidi bunga lima persen untuk sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, makanan minuman, hingga furniture.

“Kita berharap bahwa dengan sektor padat karya ini bisa ditangani dengan baik, kita berharap lapangan kerja bisa tercipta," tutur Airlangga.

Baca juga artikel terkait PERDAGANGAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Bisnis
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto