tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, jumlah pembiayaan utang APBN sampai dengan akhir April 2022 mencapai Rp155,9 triliun. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu yang tercatat mencapai Rp414,9 triliun.
“Kita sudah terealisasi hingga April 2022 Rp155,9 pembiayaan utang. Angka ini jauh, jauh, jauh, lebih rendah dibandingkan tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam APBN Kita, di Jakarta Senin (23/5/2022)
Bendahara Negara itu merinci pembiayaan utang itu terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) (netto) sebesar Rp142,2 triliun atau turun 65,9 persen dari periode sama tahun lalu. Selain itu, pemerintah juga mendapatkan pinjaman (netto) sebesar Rp13 triliun.
"Kita lihat profil pembiayaan kita yang paling utama adalah penurunan sangat tajam dari SBN ini merupakan bentuk jaga tren kenaikan APBN," kata dia
Di samping itu, pemerintah juga masih memiliki kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk pembelian SBN. Hingga saat ini BI telah melakukan pembelian SBN melalui skema SKB I sebesar Rp30,17 triliun baik untuk SUN maupun SBSN.
"BI juga memberikan dukungan melalui SKB III yaitu untuk mendukung belanja di bidang kesehatan dan bansos yang memang tujuannya untuk memulihkan masyarakat kita. Ini masih belum terealisir dan kita nanti akan lalukan pada semester II," tandasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz