tirto.id - PT Bank Mandiri Tbk berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam menuju transisi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini ditunjukan dari realisasi pembiayaan hijau sudah mencapai 11,1 persen dari total pembiayaan sebesar Rp221 triliun di kuartal III-2022.
Head of Mandiri Institute, Teguh Yudo Wicaksono menjelaskan, ada beberapa sektor menjadi fokus Mandiri dalam transisi hijau. Diantaranya adalah Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), pembangunan energi berbasis CPO, meta mining, dan juga strategi keberlanjutan yang sesuai dengan target Nationally Determined Contribution (NDC).
"Jadi kita cukup komit. Selain itu kita bangun nasabah-nasabah kita buat dukung mereka lakukan transisi," kata Teguh saat ditemui di Nusa Dua, Bali, ditulis Minggu (13/11/2022).
Sementara dari sisi hilir, Bank Mandiri juga membuka peluang kerjasama baik coorporate maupun comercial loans. Selain itu, Bank Mandiri mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan adanya platform kredit khusus untuk kendaraan listrik dan instrumen solar panel.
"Kita juga punya suistainabilty bond 300 juta dolar, kita punya repo 500 juta dolar dan itu beberapa insiatif yang kita lakukan," jelasnya.
Meskipun demikian, Teguh tak menampik bahwa pembiayaan di sektor EBT masih sangat minim. Hal itu karena pemain sektor ini masih jarang ditambah dari sisi teknologinya masih belum efisien.
"Dalam artian bisa tidak menghasilkan listrik yang cukup konsisten dibandingkan coal. Dari sisi financing-nya, itu cukup berisiko sebetulnya. Proyeknya bisa tiba-tiba gagal," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang