Menuju konten utama

Pembangkit Listrik Biogas Segera Dibangun di Kalimantan Selatan

Pembangkit Listrik Biogas Segera Dibangun di Kalimantan Selatan

tirto.id -

Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dalam waktu dekat akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berbasis limbah cair kelapa sawit (pome) berkekuatan satu megawatt.

“Pembangunan PLTBg tidak saja untuk mencukupi kebutuhan listrik di Bumi Tuntung Pandang, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Bupati Tanah Laut, Bambang Alamsyah di Pelaihari, Rabu (30/3/2016).

Bupati Tanah Laut, Bambang Alamsyah sudah menandatangani kontrak pembangunan PLTBg dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi dengan PT Citra Putra Kebun Asri Jorong.

Tujuan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas berbasis limbah cair kelapa sawit tersebut diharapkan mampu memberi tambahan energi listrik satu megawatt untuk masyarakat Tanah Laut.

Sementara itu, perwakilan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Trois Dilisusendi mengonfirmasi pembangunan PLTBg merupakan salah satu langkah memanfaatkan potensi limbah pertanian di Indonesia.

“Pembangunan PLTBg dapat menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sampai saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN, dan kalau memungkinkan dapat ditarik jaringan listrik PLN,” ujar Trois.

Menurut Trois, PLTBg berbasis limbah cair sawit diketahui memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat beroperasi selama dua puluh empat jam, lebih stabil, dapat diandalkan, dan tidak mudah dipengaruhi cuaca, serta ramah lingkungan.

“Listrik yang dihasilkan dari biogas relatif murah, dibandingkan dengan teknologi listrik berbasis bahan bakar minyak seperti, genset diesel atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),” kata Trois.

Trois menyebut PLTBg di Tanah Laut, merupakan proyek percontohan di Kalimantan Selatan. Direncanakan, akan dibangun 75 titik penerangan jalan umum pintar bertenaga surya dari Kementerian ESDM. (ANT)


Reporter: Mutaya Saroh