tirto.id - PDIP sedang berupaya keras untuk memperkuat konsolidasi partai-partai koalisinya untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Karena itu, upaya untuk menggaet anggota koalisi baru juga sedang diintensifkan.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan partainya sedang membangun komunikasi intensif dengan sejumlah partai politik lainnya, yakni baik sesama anggota koalisi pengusung Ahok-Djarot maupun di luarnya, demi memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung pada awal April mendatang.
"Komunikasi intensif dengan partai-partai politik lain, sesuai arahan ketua umum untuk dapat memenangkan pilkada DKI Jakarta," kata Hasto usai rapat koordinasi pemenangan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, pada Selasa (21/2/2017) sebagaimana dikutip Antara.
Hasto mencontohkan PDIP sudah berbagi tugas dengan Partai Golkar dan akan difinalisasi sebelum (4/3/2017), atau pada saat KPU DKI Jakarta mengumumkan hasil penghitungan suara pemilihan di putaran pertama sekaligus jadwal putaran kedua.
Partai Golkar, misalnya, kata Hasto akan banyak membangun komunikasi untuk serangan udara. Sementara PDIP membangun komunikasi untuk serangan darat.
"PDI Perjuangan dan parpol lain, saling bersinergi membangun dukungan untuk pemilih. Setiap parpol pengusung pasangan Ahok-Djarot menjalankan perannya masing-masing membangun komunikasi dengan parpol lain," katanya.
Hasto menambahkan, selain membangun komunikasi dengan partai politik lain, juga membangun komunikasi dengan para relawan serta simpul-simpul elemen masyarakat pendukungan Ahok-Djarot.
Menurut Hasto posisi DKI Jakarta sangat penting sebagai barometer politik bagi seluruh daerah di Indonesia. Karena itu, menurut dia, kemenangan di Pilkada DKI Jakarta bernilai sangat strategis bagi PDIP.
Pada pilkada DKI Jakarta putaran pertama, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kelompok Djan Faridz.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom