tirto.id - Pamungkas resmi melepas album barunya, Hardcore Romance, pada hari ini, Rabu (21/8). Perilisan album kelimanya ini diikuti dengan perilisan single “Fight Some More”, sebagai focus track dari Hardcore Romance.
Album Hardcore Romance adalah penanda penting dalam perjalanan karier musik Pamungkas. Album ini menjadi titik kalibrasi musisi yang akrab disapa Pam ini, kembali pada spirit awal bermusik setelah menjalani perjalanan yang gemilang selama enam tahun terakhir - ditandai dari album debut Walk The Talk (2018).
“Gue selalu bilang ke tim, kita mulai dari nol lagi. Jangan berpikir bahwa kemarin enak, kemarin sudah sampai ‘sini’, sampai ‘sana.’ Gue berpikir sekarang goal-nya supaya bisa berkarya terus," kata Pam.
Hardcore Romance adalah wujud dari proses pengendapan perasaan Pam, melihat momen-momen dalam hidup secara lebih bijak, dan juga upaya untuk tetap lebih tenang di tengah laju hidup yang kian cepat. Di atas itu semua, Pam tetap menjaga karya-karyanya untuk tetap dalam perspektif positif, meski lahir dari pengalaman-pengalaman buruk sekali pun.
“I'm a collector of feelings. Jadi, bisa dibilang album ini adalah sebuah potret diri tentang momen-momen yang gue lewati dalam hidup. Kalau mengikuti album gue dari pertama, akan sangat terasa bagaimana pertumbuhan dan perbedaan perspektif, dari lirik ataupun dari pemilihan kord, pemilihan nada. Dan di album kelima, Hardcore Romance ini adalah sebuah proses gue tumbuh, untuk memaknai pindahnya menjadi melamban di era yang serba cepat. Somehow it balance me out as a person dan membuat gue jauh lebih bahagia dan nyenyak tidurnya, walaupun tetap banyak pikiran,” kata Pam soal album terbarunya.
Di album ini, Pamungkas mencoba menghidupkan kembali kenangan sebagai musisi kamar yang serba terbatas dan swadaya. Pam nyaris mengerjakan seluruh album ini sendirian, dari menulis lagu, memproduseri, merekam hampir seluruh instrumen studio, sampai proses mixing. Sedangkan untuk mastering seluruh track dalam album dikerjakan oleh Rhesa Aditya. Satu-satunya keterlibatan orang lain dalam mengisi instrumen adalah isian drum dari sang kakak, Raden Rohan, dalam track “Putus.”
Dari segi musikalitas, album ini banyak memperdengarkan eksplorasi Pamungkas dengan gitar elektrik. Pamungkas mencoba banyak memasukan suara gitar Stratocaster dalam beberapa track yang menghadirkan aura “hardcore”, tetapi juga tetap merambah ranah balada manis yang memperlihatkan sisi “romance.” Karakter itu menjadi sajian utuh sebuah album yang solid.
“Fight Some More” Bentuk Perjuangan Pamungkas lawan Keraguan
“Fight Some More” adalah single keempat dari album Hardcore Romance, setelah “One Bad Day,” “New Feeling,” dan “Putus.” Dikemas sebagai pop ballad dengan piano sebagai pembuka, single ini secara lirik menyiratkan perjuangan Pam yang tak menyerah dengan apa yang dihadapinya, meski tak mudah.
“Gue suatu malam berpikir, tidak gampang membuat album dengan membangun pondasi yang baru. Dalam prosesnya menantang. Gue orang yang cukup optimis, tetapi dengan apa yang gue hadapi, terkadang gue meragukan diri sendiri. Tetapi pada akhirnya gue melawan keraguan itu dengan percaya dan optimis, dan lagu ini seperti wujud dari sikap gue, ‘Ayo kita coba lagi, fight some more,’” ungkap Pamungkas.
Pamungkas sebagai musisi solo melewati perjalanan yang berliku dalam industri musik. Jika “Fight Some More” adalah pernyataan tegas Pamungkas yang tak akan menyerah, maka Hardcore Romance melalui tiap lagunya adalah cerita panjang tentang apa saja yang terjadi dalam kehidupan Pamungkas dan bagaimana dia menghadapinya.
Pilihan Pamungkas menanamkan mindset mengerjakan album ini dari titik nol seperti saat pertama kali membuat musik pada awal karier tentu menjadi daya tarik tersendiri. Hardcore Romance bukan sekadar rentetan panjang diskografi seorang Pamungkas, tetapi pembuktian kreativitas Pamungkas dalam melampaui sekat-sekat batas.
Editor: Siaran Pers