Menuju konten utama

NTT Jadi Provinsi Pertama Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Melki berujar, secara persentase, jumlah koperasi di NTT paling tinggi di Indonesia. Karena itu, NTT bisa jadi model atau contoh dalam skala nasional.

NTT Jadi Provinsi Pertama Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Gubernur NTT saat bertemu dengan Menteri Koperasi dan UMKM di Jakarta, Jumat (07/03/2025). Foto/Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT.

tirto.id - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, bertemu dengan Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, di Jakarta pada Jumat (7/3/2025).

Keduanya berkomitmen menjadikan NTT sebagai provinsi pertama yang mengimplementasikan program Koperasi Desa Merah Putih, inisiatif Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan desa melalui koperasi.

"NTT akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang akan membentuk dan mengembangkan Koperasi Desa Merah Putih. Strategi implementasi program Koperasi Desa Merah Putih adalah melalui pembentukan koperasi, revitalisasi koperasi yang sudah ada dan pengembangannya," kata Melki dalam siaran pers yang diterima kontributor Tirto, Sabtu (8/3/2025).

Melki berujar, secara persentase, jumlah koperasi di NTT paling tinggi di Indonesia. Karena itu, NTT bisa jadi model atau contoh dalam skala nasional.

"Presiden Prabowo juga memberi dukungan agar NTT bisa jadi pilot project. Dan saya pastikan kita bisa implementasikan dengan baik agar tercipta pemerataan dan pertumbuhan ekonomi di NTT," jelas dia.

Philip Bere

Plt.Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKN NTT, Philip Bere. Foto/Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT

Siapkan Petunjuk Teknis

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT tengah menyiapkan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksana (juklak) untuk mendukung program Koperasi Merah Putih yang menargetkan pembentukan satu koperasi di setiap desa.

Plt. Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM NTT, Philip Bere, menegaskan bahwa juknis dan juklak ini bertujuan memastikan implementasi program tetap sesuai ketentuan.

Program ini akan menyesuaikan jenis koperasi dengan potensi desa, seperti koperasi produsen di desa pertanian atau koperasi jasa di daerah pariwisata, sejalan dengan visi Gubernur NTT untuk menciptakan satu desa satu produk usaha.

"Misalnya desa punya potensi pertanian maka akan digenjot koperasi produsennya. Jika desa punya potensi pariwisata maka yang digenjot adalah koperasi jasa. Artinya yang didorong adalah koperasi sektor riil," ujar Philip saat ditemui kontributor Tirto.

Diwartakan sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebutkan ada enam bagian dalam Koperasi Desa Merah Putih, yakni gudang, tempat penyimpanan, kantor, apotek, klinik, serta unit simpan pinjam.

Di satu sisi, Budi ogah menyampaikan skema pembangunan Koperasi Desa Merah Putih. Ia hanya memperkirakan pembangunan satu koperasi akan menelan biaya Rp5 miliar.

"Sampai saat ini dihitung dan mungkin sekitar segitu [Rp 5 miliar]," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Baca juga artikel terkait KOPERASI atau tulisan lainnya dari Mario Wihelmus PS

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Mario Wihelmus PS
Penulis: Mario Wihelmus PS
Editor: Fahreza Rizky