tirto.id - PT Nestle Indonesia angkat bicara terkait laporan yang publikasi oleh Finnancial Times yang menyebutkan bahwa sekitar 60 persen produk Nestle tidak sehat. Head of Corporate Communication Nestle Indonesia Stephan Sinisuka menjelaskan, laporan tersebut didasarkan pada analisis yang mencakup hanya sekitar setengah dari portofolio penjualan global produk-produk Nestle.
"Jika dilihat dari keseluruhan portofolio produk-produk kami berdasarkan total penjualan global, kurang dari 30% tidak memenuhi standar kesehatan eksternal yang ketat yang didominasi produk-produk indulgent [memanjakan], seperti cokelat dan es krim, yang bisa dikonsumsi dalam jumlah yang cukup sebagai bagian dari pola makan sehat, seimbang, dan menyenangkan," jelas dia Selasa (8/6/2021).
Meski sudah mengakui bahwa sekitar 30% produknya tidak sehat, ia menekankan produk yang tak sehat tidak mencakup produk-produk gizi bayi dan anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan produk kopi.
Ia mengklaim, khusus di Indonesia pihaknya memproduksi dan mendistribusikan produk-produk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk persyaratan gizi, kualitas dan keamanan dari BPOM, serta peraturan Halal.
"Kami menjamin kualitas dan keamanan produk-produk untuk para konsumen kami. Kami menambahkan bahan-bahan seperti serealia utuh, protein, serat dan mikronutrien [zat gizi mikro] serta mengurangi gula, garam, lemak jenuh dan kalori pada produk-produk kami yang ada saat ini," jelas dia.
Ia menjelaskan, sejak 2017 Nestlé telah berhasil mengurangi kandungan gula pada produk-produknya sebesar 28%. Nestlé juga memiliki proyek di dalam perusahaan untuk memperbarui standar gizi, kesehatan, dan keafiatannya.
"Upaya-upaya ini dibangun di atas fondasi kerja yang kuat selama beberapa dekade untuk meningkatkan kualitas gizi produk-produk kami. Contohnya, kami telah mengurangi gula dan garam pada produk-produk kami secara signifikan dalam dua dekade terakhir," jelas dia.
Pihaknya juga mengklaim telah mendistribusikan milyaran dosis mikronutrien alias zat gizi mikro melalui produk-produk bergizinya dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pihaknya juga telah menambahkan produk-produk bergizi ke dalam portofolio Nestlé Health Science kami dan telah meluncurkan berbagai macam makanan dan minuman nabati, yang memperkuat pertumbuhan bisnis.
"Kami percaya bahwa pola makan sehat berarti menemukan keseimbangan antara gizi dan kenikmatan. Ini termasuk adanya ruang untuk makanan indulgent (memanjakan), yang dikonsumsi secara bertanggung jawab," jelas dia.
Financial Times sebelumnya menuliskan, berdasarkan dokumen internal perusahaan, lebih dari 60 persen produk makanan dan minuman utama Nestlé tidak memenuhi "definisi kesehatan yang diakui" dan bahwa "beberapa kategori dan produk-produk Nestlé tidak akan pernah "sehat" bagaimanapun mereka memperbaikinya.
Dokumen presentasi yang beredar di kalangan eksekutif atas yang dilihat Financial Times menunjukkan, hanya sekitar 37 persen makanan dan minuman Nestlé secara pendapatan, terkecuali produk-produk seperti makanan hewan dan nutrisi kesehatan khusus, mendapatkan rating di atas 3,5 di bawah sistem pemeringkatan kesehatan Australia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti