tirto.id - Nasib pelatih Luis Milla sebagai pelatih akan ditentukan berdasarkan hasil Timnas Indonesia U-23 di ajang Asian Games 2018.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan Asian Games sebagai gambaran performa timnas U-23 selama sekitar dua tahun dilatih Luis Milla.
"Asian Games 2018 akan menjadi acuan evaluasi pelatih timnas U-23. Asian Games itu ibarat ujian nasional yang menentukan lulus atau tidaknya seseorang," ujar Ratu di Jakarta, Rabu.
Asian Games adalah perwujudan final dari semua pemusatan latihan dan seluruh pertandingan baik uji coba maupun turnamen yang diikuti timnas U-23 di bawah komando pelatih asal Spanyol tersebut. Oleh karena itu, memenuhi target masuk babak semifinal Asian Games 2018 menjadi hal mutlak yang harus dipenuhi.
"Dan final itu hanya kita lewati sekali. Inilah olahraga. Kalau di ujian akhir nasional, mau belajar sampai jungkir balik pun, sekali gak lulus tetap gak lulus, kan?" tutur Ratu Tisha.
Luis Milla sendiri dikontrak oleh PSSI sebagai pelatih timnas U-23 Indonesia sejak Januari 2017. Kontraknya akan berakhir pada akhir Agustus 2018.
PSSI sudah memiliki rencana seandainya kontrak pelatih yang pernah bermain untuk Barcelona dan Real Madrid itu tidak diperpanjang.
Calon-calon pelatih baru dipertimbangkan, tetapi belum ke tahap lanjutan karena proses pemilihan pelatih anyar harus melalui rapat komite eksekutif PSSI.
"Orang boleh berganti, tetapi sistemnya tidak. Kami melihat pelatih dari kecocokannya dengan sistem yang kami bangun yaitu filosofi sepak bola Indonesia atau filanesia. Kami tidak terpaku sama sosok," kata Ratu Tisha.
Adapun Luis Milla saat ini sedang berada di Bali memimpin pemusatan latihan timnas U-23 Indonesia menjelang bertanding Asian Games 2018.
Mereka rencananya kembali ke Jakarta pada 8 Agustus 2018 dan akan memulai laga perdana di Asian Games 2018 di hari Minggu (12/8) menghadapi Taiwan.
Di Asian Games 2018, timnas U-23 Indonesia bergabung di Grup A yang juga berisi Hong Kong, Laos, Taiwan dan Palestina.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH