tirto.id - PT MRT Jakarta menandatangani nota kesepahaman dengan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia tentang 'Studi Integrasi Antarmoda Serta Optimalisasi Konektivitas Pejalan Kaki dan Sepeda di Sepanjang Koridor MRT Jakarta'.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dan Direktur ITDP Yoga Adiwinarto di Kantor Pusat PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara Jalan MH Thamrin 59, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019) siang.
"Penandatanganan ini adalah sebuah awal dari proses yang ingin kita lakukan dengan fokus kepada pejalan kaki dan pengguna sepeda. Sebuah tim bersama akan dibentuk untuk mengupayakan dan melibatkan stakeholder lebih luas lagi pada tiga tingkatan, yaitu pertama, masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan kampanye untuk menggalang akses tingkat komunitas dalam membuka ruang untuk masyarakat bisa nyaman menggunakan jalan di sekitar stasiun," kata dia.
Kedua, kata William, dua lembaga tersebut berencana merancang peningkatan desain petunjuk arah menuju stasiun MRTJ untuk memfasilitasi akses pejalan kaki dan pengguna sepeda.
"Ketiga, pada level pemerintah, ada rancangan pembangunan infrastruktur trotoar. Semoga kawasan berorientasi transit ini menjadi lebih ramah, nyaman, aman, dan juga kembali menjadi milik masyarakat yang beraktivitas di kawasan tersebut," kata dia.
Direktur ITDP, Yoga Adiwinarto mengatakan MRT sebagai moda baru di Jakarta telah menjadi simbol untuk wajah baru Jakarta dalam bertransportasi.
MRT, kata dia, dapat dihubungkan dengan pejalan kaki, pengguna sepeda, dan juga integrasi dengan angkutan umum lain menjadi sebuah keharusan dalam membentuk pola perjalanan warga.
"Dengan adanya kerja sama antara ITDP Indonesia dan PT MRT Jakarta ini, diharapkan kualitas akses dan integrasi yang lebih prima dapat terwujud dengan cepat di Jakarta," ujar dia.
Nota Kesepahaman ini berlaku selama dua tahun ke depan. Ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi:
1. Strategi integrasi tanpa hambatan dengan moda lain yang bersinggungan dengan MRT Jakarta.
2. Peningkatan aksesibilitas dan konektivitas pejalan kaki dan pesepeda di sekitar koridor MRT Jakarta.
3. Strategi penyediaan koneksi first mile dan last mile dengan berbasis micro mobility.
4. Strategi pembatasan parkir kendaraan pribadi di kawasan transit oriented development.
5. Peningkatan konektivitas antarmoda, pejalan kaki, serta pengguna sepeda di proyek MRT Jakarta fase 2.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali