tirto.id - Misk thaharah menjadi salah satu parfum yang digemari masyarakat Indonesia, khususnya kaum hawa. Lalu, apa itu misk thaharah dan bagaimana cara pakainya?
Misk thaharah merupakan parfum atau wewangian yang berasal dari Timur Tengah. Selain membuat tubuh menjadi lebih wangi, parfum ini juga banyak digunakan oleh wanita muslim untuk membersihkan diri setelah menstruasi.
Tradisi ini dilakukan sesuai dengan sunah yang berkaitan dengan mandi atau bersuci setelah haid. Dalam hadis riwayat Muslim dari Aisyah RA, seorang wanita bernama Asma’ binti Syakal RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang mandi bersih setelah menstruasi dan beliau bersabda:
“Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya.”. Wanita itu bertanya lagi: “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?” Beliau pun bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya (potongan kain/kapas).” (HR. Muslim: 332)
Berdasarkan hadis tersebut, misk thaharah pun menjadi pilihan untuk bersuci setelah menstruasi. Tentunya cara penggunaannya sedikit berbeda dengan parfum pada umumnya karena area kewanitaan adalah bagian tubuh yang cukup sensitif.
Apa itu Misk Thaharah?
Misk thaharah adalah parfum atau wewangian dari Timur Tengah yang memiliki aroma lembut dan tahan lama. Misk thaharah berupa parfum yang terbuat dari minyak kesturi (musk oil) yang bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Jika ditelisik dari bahasanya, kata misk mengacu pada wewangian musk yang memang umum digunakan dalam parfum, sementara kata thaharah berasal dari bahasa Arab yang artinya bersuci dari hadas dan najis.
Kata musk sendiri berasal dari kata moschus yang merujuk pada marga rusa kesturi (musk deer). Wangi musk memang didapatkan dari kelenjar rusa kesturi jantan yang tidak bertanduk.
Setelah melalui proses pengolahan, kelenjar ini akan menghasilkan zat aromatik yang sangat harum dan sering disebut dengan aroma musk. Wangi ini bahkan disebut-sebut bisa menarik lawan jenis karena mengandung feromon yang kuat.
Namun, mengingat rusa kesturi termasuk hewan langka, bahan baku musk akhirnya diambil dari bahan lain, yaitu minyak kesturi dari tumbuhan seperti Angelica archangelica, Mimulus moschatus, dan Olearia argophylla.
Wangi musk sulit untuk dideskripsikan, tapi sering digambarkan sebagai aroma yang lembut, manis, dan berkayu. Oleh karena itu, wangi musk menjadi salah satu aroma unggulan dalam dunia parfum.
Sementara itu, misk thaharah biasanya diproduksi dalam tekstur yang lebih kental dari parfum pada umumnya dan aromanya pun menyengat. Karena memiliki konsentrasi tinggi, penggunaannya pun cukup dioleskan sedikit ke kulit atau dilarutkan dengan air.
Manfaat Misk Thaharah
Bagi wanita muslim, misk thaharah sering digunakan sebagai penyempurna saat membersihkan diri atau bersuci setelah haid. Namun, manfaat misk thaharah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan parfum lainnya, yaitu membuat tubuh lebih wangi dan mengusir bau tak sedap.
Misk thaharah dapat diaplikasikan di bagian tubuh mana pun, misalnya leher, tengkuk, tangan, ketiak, hingga di sekitar area intim. Tak hanya itu, misk thaharah juga bisa Anda gunakan sebagai pewangi ruangan dengan memakai diffuser .
Secara umum, misk thaharah bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan aroma wangi natural
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, aroma musk terkesan natural seperti wangi selembut bunga dan kayu-kayuan. Wangi yang unik ini disukai oleh banyak orang karena bisa mencegah bau tak sedap di badan.2. Meredakan stres dan kecemasan
Wangi musk memberikan efek relaksasi, menenangkan, dan meningkatkan mood sehingga mampu meredakan rasa stres maupun kecemasan. Dari sejumlah penelitian, musk yang didapatkan dari rusa kesturi diketahui memiliki efek antidepresan yang bisa mengurangi stres pada hewan percobaan.Meski demikian, manfaat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, terutama efeknya pada manusia. Apalagi saat ini kebanyakan misk thaharah menggunakan bahan-bahan herbal ketimbang kelenjar musk dari rusa.
3. Menjaga kesehatan kulit
Musk diketahui memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang bisa membantu menjaga kesehatan kulit. Tak hanya itu, sejumlah merek misk thaharah juga memasukkan bahan-bahan yang memiliki efek antijamur dan antibakteri yang bagus untuk kulit.4. Meningkatkan kualitas tidur
Manfaat misk thaharah yang satu ini tak lepas dari efek relaksasi yang dihasilkan dari wangi miusk. Aroma yang lembut dan menenangkan dari parfum ini bisa membuat tubuh lebih rileks sehingga penggunanya bisa lebih lelap ketika tertidur.Manfaat misk thaharah sangat bergantung pada bahan yang digunakan. Sementara itu, banyak perusahaan misk thaharah yang mengklaim bahwa parfum ini juga berguna untuk kesehatan, terutama kesehatan organ reproduksi wanita.
Klaim ini muncul lantaran misk thaharah banyak digunakan oleh wanita, terutama di bagian organ intim. Namun, perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa misk thaharah bermanfaat bagi kesehatan reproduksi wanita.
Cara Pakai Misk Thaharah
Cara pakai misk thaharah sebenarnya sangat mudah. Namun, sebagaimana parfum dan produk kecantikan lainnya, disarankan untuk melakukan test patch terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif.
Selain itu, misk thaharah terbuat dari minyak alami yang dikhawatirkan bisa menimbulkan reaksi alergi pada kulit. Jika digunakan sebagai parfum, cukup oleskan misk thaharah secukupnya di bagian tubuh yang diinginkan, misalnya di leher, pergelangan tangan, belakang telinga, atau di ketiak.
Anda juga bisa mengoleskan misk thaharah di pakaian atau bahkan celana dalam. Parfum ini akan memberikan aroma yang tahan lama hingga berjam-jam.
Sementara untuk penggunaan setelah menstruasi, berikut cara pakai misk thaharah yang aman bagi wanita:
- Pastikan area kewanitaan sudah dibersihkan.
- Siapkan kapas bersih, beri 2-3 tetes misk thaharah.
- Tambahkan beberapa tetes air sebagai pengencer
- Usapkan kapas pada bagian luar vagina dan selangkangan.
- Jangan pernah menggunakan misk thaharah di bagian dalam vagina.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno
