tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menampik anggapan bahwa Indonesia mengalami krisis. Namun dia menegaskan, Indonesia harus menerapkan prinsip hati-hati di tengah ketidakpastian global yang tengah terjadi saat ini.
"Mohon maaf, saya agak sedikit kurang pas kalau dianggap Indonesia itu krisis. Apanya yang krisis? Bahwa kondisi kita harus hati-hati, iya," katanya dikutip Antara, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Bahlil menuturkan kondisi global saat ini memang tidak baik karena adanya krisis pangan, energi, dan inflasi yang tinggi di sejumlah negara. Indonesia pun tidak bisa menghindari hal tersebut karena sebagian pangan dan sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri masih diimpor.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu menilai masalah pangan bisa didukung dengan substitusi pangan lokal yang melimpah. Namun, ia mengakui masalah energi memang masih cukup rumit diselesaikan.
Ia bahkan menyebut Indonesia harus siap akan kondisi yang tidak menguntungkan jika subsidi energi nantinya terus meningkat.
"Problem kita di minyak, makanya kita cepat harus merubah dari fosil ke EBT. Contoh, katakanlah kita lagi mendorong program motor listrik, kita kurangi BBM, kemudian gas LPG juga kita dorong ke listrik," katanya.