tirto.id - Kota Banjarmasin di provinsi Kalimantan Selatan ditetapkan sebagai salah satu daerah percontohan dalam penggunaan sistem non-tunai Lembaga Keuangan Digital (LKD) untuk mendistribusikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Banjarmasin, Jumat, (27/05/2016).
"Banjarmasin akan jadi salah satu percontohan non-tunai, nanti pendamping PKH akan dilatih lagi. Ibu-ibu penerima PKH bisa ambil di agen-agen bank yang ditunjuk," paparnya.
Khofifah menerangkan, uji coba sistem ini akan dilaksanakan pada Juni mendatang bertepatan dengan pencairan PKH periode kedua di 18 provinsi.
Penyaluran bantuan secara non-tunai, menurut Khofifah, dipilih supaya bantuan benar-benar tepat sasaran, sekaligus menumbuhkan budaya menabung.
Percontohan sistem bantuan nontunai via LKD akan dilaksanakan bagi 612.816 peserta PKH di 18 provinsi, 74 kabupaten/kota dan 688 kecamatan.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Bank Indonesia terkait elektronifikasi penyaluran bantuan sosial pada Kamis, (26/05/2016).
Bantuan PKH selama ini didistribusikan secara tunai melalui PT Pos, sehingga kerapkali menimbulkan antrena yang panjang. Pascapenandatanganan nota kesepahaman, Kemensos akan menyalurkan LKD melalui tiga bank yaitu BNI, BRI dan Bank Mandiri.
Penyaluran bantuan melalui LKD akan diperluas sampai satu juta KSM. Untuk tahun depan, penerimaan LKD diharapkan dapat mencapai 35 persen dari seluruh peserta PKH yang berjumlah enam juta keluarga sangat miskin. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra