Menuju konten utama

Mensos: Full Day School Tak Bisa untuk Seluruh Sekolah

Sekolah sehari penuh atau full day school menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bergantung pada kesiapan sekolah dan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Karenanya, full day school tidak dapat diterapkan untuk semua sekolah di Indonesia.

Mensos: Full Day School Tak Bisa untuk Seluruh Sekolah
Siswa kelas I mengikuti kegiatan belajar di Ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Galunggung I yang sudah menerapkan program sekolah sepanjang hari (full day school). Antara Foto/Adeng Bustomi.

tirto.id - Full Day School atau sekolah sehari penuh tidak bisa diterapkan untuk seluruh sekolah. Alasannya, lembaga pendidikan di Indonesia memiliki kekayaan metode belajar mengajar yang efektif untuk situasi yang berbeda.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (12/8/2016).

"Bergantung daerah, kesiapan sekolah dan sarana prasarana yang ada di sekolah. Kalau di sekolah yang ada enam kelas, gurunya cuma ada dua atau tiga, sekolah sehari penuh pasti memberatkan guru," kata Khofifah.

Ia juga menyatakan anak-anaknya sendiri semua bersekolah di sekolah yang menerapkan sistem sehari penuh. Dia pun mengelola sekolah dengan sistem sehari penuh.

Namun, Khofifah mengatakan daerah satu tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Sangat mungkin ada daerah yang anak-anaknya perlu waktu kebersamaan dengan keluarga lebih banyak sehingga tidak bisa diterapkan sekolah sehari penuh.

"Tetapi mungkin di kota, ada sekolah yang bisa menerapkan sehari penuh. Guru-gurunya mumpuni, ada tempat ibadah, laboratorium, lapangan olah raga dan lain-lain. Kalau semua fasilitas itu ada, sekolah sehari penuh menjadi keniscayaan," tuturnya.

Bila sekolah memiliki fasilitas yang lengkap agar murid bisa melatih seluruh kemampuannya di berbagai bidang dan jumlah dan kemampuan gurunya cukup memadai, maka sekolah sehari penuh sangat memungkinkan diterapkan.

Khofifah kemudian mencontohkan pendidikan di pondok pesantren yang tidak hanya sehari penuh, tetapi sepanjang waktu karena santri harus menginap di asrama.

"Contohnya anak saya sendiri yang bersekolah di pesantren. Malam hari pun dia masih harus masuk kelas," ujarnya.

Baca juga artikel terkait FULL DAY SCHOOL

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari