tirto.id - Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah tudingan bahwa ia telah telah melakukan intervensi terhadap pemilihan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar jelang musyawarah nasional (Munas) partai berlambang beringin tersebut.
"Di Golkar, apa urusanku sama mereka? Apa urusanku? Kacau kamu. Memang aku pernah [jadi] orang partai?" kata Pratikno di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Pratikno menegaskan, yang memiliki hak suara atau hak pilih Ketum Partai Golkar adalah para Ketua DPD Golkar. Dan ia mengaku tidak kenal dengan para anggota DPD Golkar.
Isu keterlibatan Pratikno dalam munas Golkar dihembuskan Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal.
Rizal mengatakan, setidaknya ada tiga orang yang tengah menekan pengurus DPD I, DPD II, dan kepala daerah. Orang tersebut disebut sebagai pembantu Jokowi dan berusaha mengalihkan suara partai beringin kepada Airlangga Hartarto selaku petahana.
"Jadi ada pembantu (menteri) Presiden, saya enggak mau sebut nama, tapi ada tiga pembantu Presiden yang telepom DPD I, DPD II, dan kepala-kepala daerah untuk pilih Airlangga," ujar Rizal seperti dilansir Kompas usai Rapat Pleno di Kantor DPP Golkar, Rabu (27/11/2019).
Rizal mengatakan, ketiga menteri itu berasal dari satu kader Golkar, akademisi, dan satu lainnya berasal dari partai lain.
Dari ketiga menteri tersebut, Rizal menyebut Mensesneg Pratikno turut andil mengintervensi kader daerah.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irwan Syambudi