tirto.id - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan negaranya mengantongi semua opsi dalam menanggapi serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Hal itu sesuai berdasarkan piagam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya yang memperbolehkan tanggapan yang sah dalam membela diri, Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya," katanya dikutip dari Mint News , Minggu (22/6/2025).
Dia menilai AS sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB telah melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dengan menyerang instalasi nuklir damai Iran.
"Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal," kata Araghchi.
"Setiap anggota PBB harus waspada atas perilaku yang sangat berbahaya, melanggar hukum, dan kriminal ini," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pihaknya telah menyerang situs nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Hal ini menandakan bergabungnya Amerika ke dalam perang Israel-Iran.
"Beberapa waktu lalu, militer AS melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir utama di rezim Iran, Fordo, Natanz, dan Isfahan," kata Trump.
Trump menyebutkan AS-Israel bekerja sebagai satu tim, seperti yang mungkin belum pernah dilakukan negara manapun sebelumnya.
"Kami telah berupaya keras untuk menghapus ancaman mengerikan ini terhadap Israel," kata dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin