Menuju konten utama

Menkominfo Klaim Indonesia Sudah Bebas dari Ransomware

Indonesia dinilai cepat tanggap dalam pencegahan virus, sehingga dampaknya tidak signifikan.

Menkominfo Klaim Indonesia Sudah Bebas dari Ransomware
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, memberikan pemaparan terkait pengangkalan dan penanganan serangan Malware Ransomware Wannacrypt yang berpotensi meluas di Indonesia, Minggu, (14/5). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengklaim Indonesia sudah bebas virus Ransomware WannaCry yang sebelumnya menginfeksi setidaknya 200 ribu komputer di seluruh dunia.

"Boleh dikatakan hari ini sudah tidak ada isu lagi mengenai WannaCry, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," katanya di sela Asia Pacific Satellite Communications System International Conference (APSAT) 2017 di Jakarta, Rabu (17/5/2017), seperti diwartakan Antara.

Rudiantara mengaku meski masih ada pihak terinfeksi WannaCry yang hingga kini belum bisa membuka data, namun jumlahnya tidaklah besar.

"Kita tahu Rumah Sakit Dharmais [kena] tapi tidak seluruhnya. Ada juga Samsat di luar Jawa, di Sulawesi, juga ada perusahaan perkebunan dan manufaktur. Tapi hanya puluhan komputer dari mereka dan satu perusahaan mungkin tidak lebih dari sepuluh unit," katanya.

Belum lagi, komputer yang terinfeksi WannaCry di Indonesia masih kategori puluhan, berbeda dengan yang terjadi di Eropa atau belahan dunia lain seperti Inggris, Rusia dan China.

Rudiantara menambahkan, pihaknya mengkonfirmasi kasus WannaCry berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat.

Ia juga meyakini tidak ada pihak yang membayarkan uang tebusan sekitar 300 dolar AS untuk kembali membuka data yang terkunci.

"Soal bayar, saya enggak yakin dari Indonesia ada yang bayar karena saya anjurkan tidak bayar. Logikanya begini, itu kan bisnis triliunan, masak hanya dengan 300 dolar AS atau Rp4 juta orang mau kasih decrypt? Makanya saya katakan tidak usah bayar," katanya.

Menurut Rudiantara, virus yang terpapar melalui jaringan data atau internet itu tidak berdampak signifikan di Indonesia lantaran tangkasnya pencegahan yang dilakukan yakni memutus hubungan internet dan membuat salinan data cadangan.

"Nah banyak yang melakukan ini, masuk kantor cabut kabelnya, matikan WiFi dan LAN kemudian secepatnya back up data dan unduh antivirus jadi langsung terproteksi," katanya.

Ransomware WannaCry adalah sejenis aplikasi tools perangkat perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam dan ketika dijalankan secara jarak jauh akan menghalangi akses kepada sistem komputer atau data. Cara kerjanya mengunci sistem dengan cara mengenkripsi file sehingga tidak dapat diakses hingga tebusan dibayar.

Ada pun jenis Ransomware yang saat ini sedang mewabah adalah WannaCrypt0r 2.0 Ransomware, yang memanfaatkan kelemahan pengamanan pada Sistem Operasi Windows yang telah ditambal oleh Microsoft melalui Security Update Patch pada Maret lalu.

Namun masih banyaknya sistem komputer yang tidak melakukan pembaruan tersebut menyebabkan Ransomware ini cepat menyebar ke seluruh dunia dalam waktu singkat.

Baca juga artikel terkait RANSOMWARE WANNACRY atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Teknologi
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra