Menuju konten utama

Menkes dan Pj Gubernur DKI Bahas Upaya Penurunan Angka Stunting

Heru mendorong BKKBN, Kementerian Kesehatan dan BPS untuk menentukan jumlah stunting berdasarkan data nama dan alamat.

Menkes dan Pj Gubernur DKI Bahas Upaya Penurunan Angka Stunting
Foto peninjauan Presiden Jokowi, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kawasan sodetan Ciliwung-Banjir Kanal Timur, Jakarta, Selasa (24/1/2023). tirto.id/andria pratama taher

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengadakan pertemuan untuk membahas upaya penurunan angka stunting (kekerdilan/gagal tumbuh) karena kekurangan gizi kronis di Ibu Kota.

Menkes tiba di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/2/2023), sekitar pukul 09.00 WIB. Ia langsung memasuki Pendopo Ruang Kerja Gubernur DKI Jakarta.

Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyambut Budi Gunadi Sadikin yang berbaju batik berwarna cokelat. Keduanya kemudian memasuki Ruang Rapat Pimpinan Balai Kota Jakarta.

Heru sebelumnya menginformasikan kepada awak media bahwa dirinya akan bertemu dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk membahas penanganan stunting di Jakarta.

"Besok atau Kamis, saya akan bertemu dengan pak Menteri Kesehatan juga membahas ini (stunting)," kata Heru saat meninjau pelayanan kesehatan anak di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1.2023).

Data terkait jumlah stunting juga akan disinkronkan antara milik Pemprov DKI dengan Pemerintah Pusat.

"Harapan kami dengan hormat pak Menkes akan diskusi, mensinkronkan data dengan benar-benar," kata Heru di Cilincing.

Heru mendorong BKKBN, Kementerian Kesehatan dan BPS untuk menentukan jumlah stunting berdasarkan data nama dan alamat. Dengan begitu, Pemprov DKI dapat melakukan pananganan dengan tepat sasaran.

"Saya tidak berpolemik masalah (data) itu, saya terima semua data, yang penting kami atasi di lapangan," imbuh Heru.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo melaporkan sekitar 110 ribu balita menderita stunting di Jakarta.

"Bisa dibayangkan kalau stuntingnya 14 persen. Berarti masih ada sekitar 110 ribu balita stunting di DKI Jakarta. Wajar kalau di Pejaten masih ada 19 anak gizi buruk," ucap Hasto.

Hasto membeberkan data BKKBN, DKI Jakarta setidaknya memiliki sekitar 790 ribu balita. Angka prevalensi stunting-nya diperkirakan menyentuh 14 persen atau sekitar 110 ribu balita.

Baca juga artikel terkait KASUS STUNTING

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan