Menuju konten utama

Menkes Budi: Vaksinasi COVID-19 Booster Kedua Masih Gratis

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah masih memiliki stok vaksin COVID-19 hingga 10 juta dosis.

Menkes Budi: Vaksinasi COVID-19 Booster Kedua Masih Gratis
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melihat ponselnya saat akan mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (8/4/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan program vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau booster kedua saat ini masih gratis. Ia belum bisa memastikan kapan vaksinasi COVID-19 mulai berbayar.

"Booster kedua sampai sekarang masih gratis," Kata Budi di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Budi mengatakan pemerintah masih memiliki stok vaksin COVID-19 hingga 10 juta dosis. Pemerintah juga masih ada hibah vaksin COVID-19 sebanyak 5 juta dosis.

"Kalau hibah, kita ambil dari luar negeri gratis, Tapi kalau beli kita vaksin dalam negeri," kata Budi.

Budi belum bisa menjawab daerah prioritas untuk vaksinasi booster kedua karena menunggu hasil sero survei.

Selain gratis, Budi memastikan vaksinasi booster kedua tidak akan menjadi syarat perjalanan dalam menggunakan transportasi umum.

"Intinya intervensi pemerintah yang mengatur-atur masyarakat akan kita kurangi. Supaya partisipasi masyarakat atas kesadaran sendiri itu boleh ditingkatkan obat-obatan vaksinnya ada," kata Budi.

Sementara terkait target transisi menuju endemi COVID-19, Budi kembali mengacu pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia bilang pandemi COVID-19 saat ini bersifat global yang ditetapkan oleh WHO.

"Kami ingin komunikasi dengan WHO, nanti ada koordinasi sama Pak Menko, supaya kalau bisa kita berbarengan, tapi hampir di seluruh dunia para pimpinannya sudah melihat bahwa semakin terkendali kecuali tinggal di beberapa negara aaja," kata Budi.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI BOOSTER KEDUA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan