Menuju konten utama

Menhan: Penyerang Polisi Tangerang Sel ISIS Bayaran

Pelaku penyerangan polisi di Tangerang merupakan jaringan terorisme kelompok bersenjata ISIS. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu usai menghadiri acara wisuda Pascasarjana Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat.

Menhan: Penyerang Polisi Tangerang Sel ISIS Bayaran
Personel tim penjinak bahan peledak Mabes Polri mengamankan benda yang mencurigakan di lokasi penyerangan brutal dengan senjata tajam terhadap anggota kepolisian di Cikokol, Tangerang, Banten, Kamis (20/10). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Pelaku penyerangan polisi di Tangerang merupakan jaringan terorisme kelompok bersenjata ISIS. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu usai menghadiri acara wisuda Pascasarjana Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat.

"Saya sudah monitor, saya juga ada jaringan sendiri, benar tapi itu masih simpatisan," kata Menhan Ryamizard seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (27/10/2016).

Dia mengatakan pelaku tersebut merupakan orang baru yang bergabung menjadi simpatisan ISIS.

"Kalau yang di Tangerang sudah, itu orang baru yang dibayar," tuturnya.

Sebelumnya, polisi menyebut pelaku penyerangan atau tersangka SA mengalami doktrinasi.

"Ada proses cuci otak, doktrinasi terhadap yang bersangkutan untuk melakukan tindakan seperti itu. Umurnya masih 22 (tahun), itu usia rentan untuk terpengaruh," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Seperti telah diberitakan sebelumnya, sebelum tersangka menyerang tiga polisi di Pos Lantas Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Tangerang, Kamis (20/10/2016) pagi, menurut keterangan keluarga dia meninggalkan rumah untuk memenuhi panggilan kerja di Jakarta.

"Hari Kamis pukul 05.30 WIB, SA tinggalkan rumah dengan alasan ingin ke Jakarta, ada panggilan kerja," kata Irjen Boy.

"Dia punya keahlian di informatika. Mencari pekerjaan di bidang IT (teknologi informasi)," katanya.

Ia memaparkan tersangka pernah bekerja sebagai pemrogram dan desainer web di sebuah perusahaan. Kemampuan di bidang informatika itulah yang menurut polisi membuat tersangka terpengaruh dengan ajaran radikal.

Padahal menurut keluarga sebelumnya tersangka tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada hal-hal radikal.

Tersangka menyerang tiga polisi, yakni Kepala Kepolisian Sektor Tangerang Kota, Kepala Unit Pengendalian Masyarakat Polres Metro Tangerang Kota Iptu Bambang Haryani dan Bripka Sukardi, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Benteng

Serangan tersangka menyebabkan Kompol Efendi kena luka tusuk di torak jantung, Iptu Bambang terluka di dada kiri dan punggung dan Bripka Sukardi terluka punggung dan lengannya. Ketiganya langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sementara tersangka tewas dalam perjalanan menunju Rumah Sakit Polri Said Sukanto karena kehabisan darah. Ia kena tembak tiga kali di bagian paha.

Baca juga artikel terkait PENYERANGAN POLISI TANGERANG atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Hukum
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh