tirto.id - Agama adalah rasa sadar dan percaya manusia bahwa ada suatu kekuatan atau kuasa yang berada di titik puncak dan bisa mengendalikan segala hal di dunia. Terdapat beberapa fungsi agama bagi manusia, mulai dari pendidikan hingga perlindungan.
Berdasarkan catatan Puji Lestari dalam buku Antropologi Untuk SMA/MA Kelas XII (2009:33), Koentjaraningrat mengungkapkan, agama merupakan kepercayaan yang dianut setiap individu dalam menjalani kehidupan agar memperoleh kenyamanan, dari jiwa (spiritual) sampai fisiknya (jasmani).
Pendapat tersebut dilengkapi oleh Haviland, "Agama adalah kepercayaan dan pola perilaku yang diusahakan oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan teknologi dan teknik organisasi sehingga akhirnya berpaling kepada manipulasi makhluk dan kekuatan supranatural.” (Dyastriningrum, Antropologi Kelas XII Untuk SMA/MA Program Bahasa, 2009:32).
Agama yang mempercayai adanya sesuatu yang sifatnya tidak terlihat namun bisa mengatur segalanya ternyata memiliki fungsi bagi manusia. Berikut ini daftar fungsinya:
Fungsi Pendidikan
Dalam aspek fungsi ini, agama punya peran untuk memberikan pedoman dan bimbingan kepada manusia atau umat penganut suatu agama mengenai tindakan yang benar dan salah, atau baik dan buruk (Puji Lestari, 2009:41).
Jadi, ketika seseorang menjalani kehidupan sehari-hari, maka ia akan mengikuti ajaran yang sudah diberikan oleh agamanya. Biasanya, terkait hal ini tercantum di kitab suci masing-masing agama.
Fungsi Sosial
Bukan hanya tentang kepatuhan terhadap perintah Tuhan, namun agama juga mengatur tentang hubungan satu manusia dengan manusia lainnya ketika melakukan sosialisasi.
Mulai dari penerapan kasih sayang, saling membantu, kerukunan, dan keharmonisan antara sesama manusia diatur sedemikian rupa agar seseorang bisa mengetahui perannya dalam kehidupan sosial.
Fungsi Psikologis
Psikologis manusia yang mempercayai agama juga bisa terkendali. Biasanya, "Orang meyakini dan mengamalkan ajaran agama kebanyakan untuk meraih ketentraman,” (Dyastriningrum, 2009:37).
Agama ternyata bisa membawa seseorang ke dalam fase tenang karena percaya ada sesuatu yang mengendalikan kehidupan.
Mereka tidak akan mudah depresi atau gelisah ketika menghadapi masalah serius, melainkan menyerahkan segalanya kepada yang mengatur dan tetap berusaha sesuai kemampuannya.
Fungsi Pengendalian Diri
Seorang manusia diciptakan sebagai makhluk lemah dan banyak keterbatasan. Agama mengingatkan bahwa manusia harus sadar akan pernyataan tersebut agar tidak mudah terpengaruh oleh segala kesombongan dunia.
Kesadaran tersebut mengenai kesetaraan seluruh manusia di mata Tuhan. Kendati jabatannya tinggi, hartanya melimpah, pintar, dan lain-lain, manusia tidak diperbolehkan menyombongkan diri karena pada dasarnya mereka sama-sama makhluk lemah.
Fungsi Perlindungan
Perlindungan di sini berarti manusia percaya bahwa adanya mereka di dunia masih dalam pantauan Tuhan. Dengan begitu, seseorang bisa merasakan bahwa dirinya akan aman selama mengikuti tuntunan ajaran agama.
Melalui kata lain, agama punya peran memberikan kesadaran pada manusia bahwa rezeki, cita-cita, hingga maut, ada dalam kendali Tuhan.
Rasa takut yang muncul dari rasa tidak aman tidak akan muncul ketika seorang mengetahui fungsi ini.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo