tirto.id - Setiap orang wajib memahami mengapa rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak boleh terputus. Rantai makanan mencerminkan hubungan yang kompleks antara berbagai makhluk hidup. Lantas, apa akibatnya jika dalam suatu rantai makanan salah satu mata rantai terputus?
Rantai makanan adalah hubungan antara makhluk hidup dalam suatu ekosistem yang menggambarkan proses memakan dan dimakan dalam urutan tertentu. Berdasarkan urutan, maka rantai makanan dimulai dari produsen, konsumen, hingga dekomposer.
Setiap makhluk hidup memiliki perannya masing-masing dalam rantai makanan. Sebagai contoh, tumbuhan dikenal sebagai produsen karena bisa menghasilkan makanannya sendiri.
Tumbuhan kemudian dimakan oleh herbivora yang dikenal sebagai konsumen tingkat I. Herbivora ini lantas dimakan oleh karnivora (konsumen tingkat II), begitu seterusnya hingga sampai pada konsumen final di puncak rantai makanan.
Ketika konsumen final mati, maka dekomposer seperti bakteri dan jamur akan memainkan peranannya. Mereka mengurai senyawa organik menjadi lebih sederhana sehingga bisa menjadi nutrisi bagi makhluk hidup lain, termasuk tumbuhan yang berperan sebagai produsen.
Siklus rantai makanan ini akan terus berputar. Lalu, mengapa rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak boleh terputus? Karena rantai makanan punya peran penting bagi lingkungan.
Rantai makanan dapat menjaga keseimbangan alam dengan memastikan aliran energi tetap berjalan di antara makhluk hidup. Rantai makanan mendukung siklus kehidupan yang berkelanjutan dan menjaga ekosistem tetap berjalan baik.
Mengapa Rantai Makanan dalam Suatu Ekosistem Tidak Boleh Terputus?
Mengapa rantai makanan penting bagi ekosistem? Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu dipahami bahwa ekosistem dibangun dari interaksi antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik).
Ekosistem yang baik adalah ekosistem yang setiap komponennya, baik biotik maupun abiotik, saling berinteraksi secara harmonis dan seimbang. Artinya, tidak ada spesies yang berkembang secara berlebihan atau jumlahnya terlalu sedikit sampai terjadi kepunahan.
Jadi, apa kaitannya dengan rantai makanan dan mengapa rantai makanan harus tetap terjaga? Karena rantai makanan mampu menjaga keseimbangan di dalam ekosistem sehingga ekosistem tetap sehat dan tercipta kehidupan yang baik bagi makhluk hidup di dalamnya.
Rantai makanan seringkali disebut sebagai transfer energi karena ada perpindahan energi dari satu organisme ke yang lainnya melalui proses memakan dan dimakan.
Ibarat aliran energi listrik yang bisa membuat sebuah perangkat tetap menyala dan berfungsi, aliran energi dalam suatu ekosistem juga tidak boleh terputus agar kehidupan semua makhluk di dalamnya tetap terjaga.
Lalu, rantai makanan yang tidak terputus menandakan apa? Rantai makanan yang tidak terputus menandakan bahwa ekosistem tersebut masih seimbang dan berfungsi dengan baik.
Setiap komponen di dalam rantai makanan, mulai dari produsen, konsumen, hingga pengurai, semua berperan aktif dalam mempertahankan aliran energi dan nutrisi di alam.
Ekosistem yang seimbang berarti mampu mendukung kehidupan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Jika rantai makanan terputus, maka akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem yang dampaknya bisa lebih parah lagi. Inilah alasan mengapa mengapa rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak boleh terputus.
Mengapa Punahnya Suatu Organisme Bisa Memengaruhi Keseimbangan Rantai Makanan?
Ada banyak spesies makhluk hidup yang berperan menjaga siklus rantai makanan tetap berjalan. Lalu, apa yang akan terjadi jika salah satu spesies dalam rantai makanan punah? Jawabannya adalah terganggunya keseimbangan yang menyebabkan kerusakan ekosistem.
Setiap makhluk hidup memiliki peran masing-masing di ekosistemnya, termasuk manusia. Ketika satu organisme menghilang atau punah, maka siklus rantai makanan dapat terganggu, bahkan menjadi macet sehingga berdampak pada organisme lainnya.
Sebagai contoh, di ekosistem sawah terdapat padi (produsen), hewan pemakan tanaman seperti belalang (konsumen tingkat I), katak pemakan belalang (konsumen tingkat II), ular pemangsa katak (konsumen tingkat III), hingga elang sebagai konsumen final.
Ketika satu peran dihilangkan, misalnya katak, maka ular akan kehilangan mangsa atau sumber energinya sehingga ular akan perlahan-lahan punah dari ekosistem sawah, begitu juga dengan konsumen di atasnya.
Di sisi lain, kepunahan katak akan menyebabkan jumlah belalang merajalela sehingga akan merusak padi dan sawah. Hal ini pun akan merugikan manusia karena kehilangan salah satu sumber makanannya.
Contoh nyata terputusnya rantai makanan pernah terjadi di Yellowstone pada tahun 1920-an. Dilansir dari laman Earthjustice, saat itu pemerintah memberi izin untuk memusnahkan serigala abu-abu yang merupakan predator puncak di kawasan tersebut. Hasilnya, keseimbangan ekosistem langsung goyah.
Tidak adanya predator membuat populasi rusa meledak. Hewan ini pun memakan banyak tanaman, termasuk pohon willow dan aspen yang penting bagi berang-berang. Saat pepohonan ini terus menipis, populasi berang-berang ikut menurun, bahkan terjadi erosi yang merugikan banyak spesies lainnya.
Di sisi lain, hewan koyote menggantikan posisi serigala sebagai predator puncak. Hal ini menyebabkan penurunan populasi hewan lain seperti antelop, rubah merah, hingga hewan pengerat.
Secara keseluruhan, keseimbangan ekosistem telah terganggu. Pada tahun 1995, komunitas konservasi setempat akhirnya kembali “memasukkan” serigala abu-abu ke dalam kawasan tersebut untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem.
Kesimpulannya, saat rantai makanan terputus atau satu organisme punah, maka dampak negatifnya juga akan berantai dan dirasakan oleh organisme lainnya. Inilah alasan mengapa punahnya suatu organisme bisa mempengaruhi keseimbangan rantai makanan dan ekosistem secara keseluruhan.
Bagaimana Menjaga Kelestarian Ekosistem dalam Skema Jaring-Jaring Makanan?
Setelah memahami alasan mengapa rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak boleh terputus, maka kita harus mengambil langkah nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan rantai makanan terus berjalan dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Bagaimana ekosistem dalam skema jaring-jaring makanan di atas dapat terjaga kelestariannya? Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Melindungi Habitat Alam
Menjaga kelestarian habitat alami, seperti hutan, lautan, hingga padang rumput, sangat penting untuk mendukung keberagaman spesies yang ada dalam rantai makanan. Tanpa habitat yang sehat, banyak spesies akan terancam punah sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem.2. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Baik dan Berkelanjutan
Manusia bisa memanfaatkan sumber daya alam, tetapi tidak boleh berlebihan. Mengambil sumber daya alam, baik itu tanaman atau hewan, harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan karena eksploitasi SDA dapat mengganggu rantai makanan dan mengancam spesies tertentu.Sebagai contoh, berburu burung atau memancing ikan secara berlebihan dapat mengurangi jumlah predator atau mangsa dalam rantai makanan. Jika dilakukan secara terus-menerus, maka akan ada spesies yang punah dan rantai makanan pun terputus.
3. Pencegahan Polusi
Polusi dapat merusak ekosistem dan mengganggu rantai makanan. Misalnya, pencemaran air oleh limbah pabrik yang dapat mengganggu kehidupan ikan dan organisme lainnya.Polusi udara akibat emisi gas rumah kaca juga bisa menyebabkan perubahan iklim. Di sisi lain, perubahan iklim bisa berdampak pada cuaca, suhu, hingga ketersediaan pangan yang akhirnya dapat berpengaruh pada kelangsungan ekosistem.
Untuk mencegahnya, maka diperlukan kebijakan dalam pengelolaan sampah dan menekan emisi GRK agar tidak terjadi pencemaran lingkungan. Misalnya, tidak membuang limbah sembarangan ke alam, memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, hingga menggunakan energi terbarukan yang dapat meminimalkan emisi karbon.
4. Pelestarian Spesies Terancam Punah
Banyak spesies yang berperan penting dalam rantai makanan yang kini terancam punah karena perusakan habitat, perburuan liar, atau perubahan iklim. Melakukan upaya pelestarian, seperti penangkaran atau rehabilitasi habitat, dapat membantu menjaga eksistensi spesies-spesies kunci ini di dalam ekosistem.5 Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
Cara terakhir dan yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan ekosistem. Semakin banyak orang yang memahami bagaimana tindakan mereka memengaruhi lingkungan, semakin besar pula peluang terjadinya keseimbangan alam dalam jangka waktu yang panjang.Mengapa rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak boleh terputus adalah pertanyaan penting yang harus menjadi perhatian bersama. Setiap makhluk hidup saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, menjaga kelangsungan rantai makanan sangat krusial untuk keberlanjutan ekosistem dan keseimbangan alam.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani