tirto.id - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2017 diwarnai persoalan teknis, seperti tidak munculnya soal-soal animasi pada UNBK. Sehingga peserta UNBK SMK yang pada saat soal-soal animasinya tidak muncul diberikan kesempatan untuk mengulang.
Namun demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi mengemukakan bahwa soal-soal yang bersentuhan dengan animasi dalam UNBK SMK pada tahun 2018 masih tetap ada.
“Meskipun tahun ini ada kendala teknis soal-soal untuk 13 dari 142 jurusan yang ada di SMK pada saat UNBK tidak muncul, saya yakin tahun depan tidak akan terjadi lagi, sehingga soal-soal animasi tetap ada,” kata Mendikbud di sela kunjungannya di Kampung Topeng Desaku Menanti di Desa Baran, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (14/4/2017) seperti dikutip Antara.
Sementara peserta UNBK SMK yang pada saat soal-soal animasinya tidak muncul diberikan kesempatan untuk mengulang dalam ujian susulan pada 18 dan 19 April bersamaan dengan jenjang SMA.
Untuk seluruh Indonesia jumlahnya memang mencapai belasan ribu dari jumlah peserta UNBK SMK yang mencapai satu juta siswa lebih. Jika dipersentase, kata Muhadhir, memang tidak banyak, namun kendala itu tetap menjadi perhatian Kemendikbud.
“Kendala yang dialami saat UNBK SMK pada soal-soal animasi yang tidak muncul itu bisa karena perangkat komputernya sudah uzur, di sekolah bersangkutan tidak ada programnya atau resolusinya memang rendah sehingga tidak muncul gambar, ini yang kita cari titik permasalahannya,” ujarnya.
Menyinggung pelaksanaan UNBK di tingkat SMA, Muhadjir mengatakan lebih lancar dan tidak ada kendala berarti ketimbang SMK. Kalaupun ada pemadaman listrik, sekolah juga sudah menyiapkan genset, bahkan jawaban siswa juga tidak hilang karena sudah tersimpan secara otomatis dan bisa dibuka kembali setelah nyala.
“Tahun depan akan kita tingkatkan lagi kualitasnya dan kita upayakan seminimal mungkin kendala-kendala itu,” kata dia.
Sebelumnya, Irjen kemendikbud Daryanto menyatakan selain mengalami peningkatan jumlah peserta dan satuan pendidikan penyelenggara, pelaksanaan UNBK tahun ini lebih akuntabel.
“Ujian nasional berbasis komputer ini hambatannya kecil sekali. Sedangkan ujian nasional berbasis pensil dan kertas, semua soal juga terdistribusi dengan baik," urainya di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Menyinggung ujian susulan bagi siswa yang berhalangan dan atau mengalami kendala teknis saat ujian, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Dadang Sudiyarto menyampaikan ujian susulan akan diadakan pada 18 dan 19 April.
Khusus untuk Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, ujian susulan dilakukan tanggal 18 dan 20 April karena pelaksanaan pemilihan kepala daerah putaran kedua.
Dalam pelaksanaan UNBK 2017 ada kebebasan bagi peserta untuk memilih satu mata pelajaran sesuai bidang peminatan. Berdasarkan data peserta Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas (UNKP) dari Sekretariat Ujian Nasional, mata pelajaran Biologi paling banyak dipilih peserta dari bidang peminatan IPA, yakni 206.036 peserta.
Selanjutnya, bidang peminatan IPS, mata pelajaran yang paling banyak dipilih oleh peserta adalah Sosiologi, yakni 219.552 peserta. Sastra Indonesia menjadi mata pelajaran terbanyak dipilih oleh peserta UN dari bidang peminatan Bahasa. Peserta UNBK dapat memilih soal mata pelajaran saat mulai menggunakan aplikasi sesaat sebelum ujian hari keempat dimulai.
Setelah jenjang SMK dan SMA, UN untuk pendidikan kesetaraan dilaksanakan pada tanggal 15, 16, 22 dan 23 April 2017. Khusus untuk wilayah Papua Barat, UN untuk program Paket C yang dijadwalkan pada tanggal 15 dan 16 April akan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 April 2017.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz