tirto.id - Memori publik masih sangat kuat soal bagaimana kesemrawutan di Brebes Timur Exit yang populer disebut Brexit saat musim mudik 2016 lalu. Jatuhnya korban di Brexit membuat semua pihak menyesalkan. Padahal, rencana semula adalah pemerintah ingin memanjakan pemudik dengan infrastruktur baru seksi I Tol Pejagan-Pemalang. Nyatanya, langkah tersebut malah berujung kemacetan sangat parah di Brexit.
Setahun sudah hampir berlalu, pemerintah tentu tak mau terjatuh di lumpur yang sama. Menteri Perhubungan yang baru, Budi Karya Sumadi yang menggantikan Ignasius Jonan mencoba mengendalikan arus besar musim mudik 2017. Jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 Km akan menjadi tantangan sang menteri dalam mengelola manajemen perjalanan mudik.
Pemerintah akan menerapkan pemecahan arus kendaraan sejak dini di pintu masuk Tol Cipali. Idenya sederhana, akan ada batas kendaraan yang akan masuk ke Cipali atau semacam ambang batas (threshold). Bila volume kendaraan dirasa sudah melampaui batas dengan panjang antrean kendaraan berjarak tertentu, maka pintu tol Cipali akan ditutup. Kendaraan yang sudah terlanjur berada di Cikampek bisa dialihkan ke sisi utara menuju jalan nasional di Pantura, atau juga ke sisi selatan untuk melewati banyak jalur alternatif menuju Jawa Tengah.
“Kita harapkan gunakanlah tiga jalur itu. Ada Pantura, ada Cipali, dan ada jalur selatan. Sehingga tidak macet di satu tempat. Kalau kebanyakan ke Cipali, kita akan buka tutup dan kita arahkan ke selatan atau ke utara,” kata Budi Karya dikutip dari laman Setkab.
Kendaraan melintas di tol cipali, cirebon, jawa barat, sabtu (2/7/2016). Pada h-4 idul fitri 1437 h arus kendaraan di tol cipali terpantau padat. antara foto/rosa panggabean/kye/16.
Apa yang akan diterapkan di Cipali ini bukan barang baru. Semenjak insiden Brexit beberapa hari jelang Lebaran 6 Juli 2016, setelah itu lalu lintas kendaraan mudik menuju jalan Tol Cipali sempat diberlakukan buka-tutup untuk mengantisipasi semakin padatnya di jalan Tol Cipali. Rata-rata kondisi volume normal lalu lintas di tol Cipali dari arah Jakarta ke Cirebon yang keluar dari Palimanan sebanyak 12.000 kendaraan per hari. Saat terjadi lonjakan kendaraan jumlahnya bisa mencapai 65.000-90.000 kendaraan per hari yang memicu kepadatan di pintu masuk maupun keluar.
Berselang beberapa bulan semenjak kasus Brexit, pola buka tutup terhadap Cipali juga dilakukan menjelang akhir pekan panjang dan libur Idul Adha pada September 2016. Pembatasan ini masih terkait mengendalikan jumlah kendaraan yang memasuki tol, terutama tol yang mengarah ke pintu keluar Brexit.
Menurut Budi, tragedi Brexit pada Lebaran 2016 lalu disebabkan karena tidak adanya pembatasan kendaraan yang masuk Cipali hingga pintu keluar Tol Brebes Timur. Persoalan koordinasi sempat jadi masalah. Sehingga tahun ini koordinasi Kementerian Perhubungan dengan pihak Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Badan Usaha Milik Negara diperkuat.
“Kalau ada antrean panjang, ya melakukan penutupan, dialihkan. Itu tergantung kondisi lapangan. Kepolisian yang akan urus itu,” kata Kepala BPJT Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna saat ditemui di kantor PU.
Pekerja menyelesaikan pembangunan gerbang tol di jalan tol Brebes Timur-Pemalang Desa Lembarawa, Brebes, Jawa Tengah, Senin (22/5). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Pemerhati Transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Serijowarno, mengatakan musim mudik Lebaran tahun lalu memang belum ada koordinasi yang terpusat dalam rekayasa lalu lintas. Tahun ini semua rekayasa lalu lintas di bawah Korlantas Polri dan tak terpisah di masing-masing Polda. Namun koordinasi yang baik dalam rekayasa lalu lintas sangat tergantung kesadaran pengguna jalan. Masalahnya memang terletak pada hasrat menggunakan jalan bebas hambatan bagi pemudik tak bisa dibendung.
“Para pemudik jangan tergiur dengan jalan tol. Boleh terpesona tapi kalau memang ada arahan keluar tol, ya, keluar lah. Pemudik harus dengar dan patuhi arahan,” kata Djoko kepada Tirto.
Bila dirunut, kejadian Brexit tahun lalu juga ada andil pemerintah. Program diskon yang dihelat pemerintah melalui operator tol mendorong orang memilih jalur tol, selain motivasi menjajal ruas tol baru yang beroperasi. Tahun lalu sempat ada diskon 20 persen musim mudik khususnya tol-tol yang dikelola Jasa Marga.
Kasus Brexit tahun lalu memberi pelajaran soal pengoperasian beberapa ruas tol baru yang beroperasi sementara di 2017. Untuk musim mudik tahun ini ruas Tol Pejagan - Pemalang sudah bisa tembus ke pintu keluar Desa Gringsing, Weleri, Kabupaten Batang, dengan kondisi jalur Lean Concrete atau lantai kerja jalan untuk sementara dengan bahan beton. Sedangkan pada tahun lalu pintu keluar masih di Brebes Timur.
"Saya pastikan tol fungsional dengan lean concrete (LC) setelah Brebes Timur sampai Weleri, Kabupaten Batang. Itu panjangnya 110 km dengan enam pintu keluar, dua ke jalan nasional Pantura (pantai utara) dan empat ke jalur selatan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Rabu (31/5).
Selain itu ada tol Tol Cisumdawu di Sumedang yang rencananya juga mulai dioperasikan sementara untuk musim mudik. Tol Palembang-Indralaya yang menjadi bagian Trans Sumatera juga sebagian sudah bisa dipakai sepanjang 12 km.
Ruas-ruas baru ini bakal jadi "Brexit baru" bila tak diantisipasi dengan baik.
Bagi pemerintah, program diskon masuk tol pada musim mudik sebaiknya dievaluasi kembali. Jalan-jalan yang disiapkan sebagai rute alternatif mudik di Pantura dan Jalan Selatan harus andal. Namun yang tak kalah penting justru prilaku para pemudik untuk lebih mempersiapkan rute perjalanan alternatif selain tol.
"Jalan Pantura juga mantap, siap dilalui pemudik. Hanya saja untuk jalur selatan ada sedikit perbaikan di dua tempat di Wangon dan dekat Cilacap. Cilacap-Yogyakarta juga mantap," kata Basuki.
Musim mudik 2017 ini jadi pembuktian bagi Menhub Budi Karya apakah strateginya akan jitu untuk mengatasi tragedi Brexit tak terulang.