tirto.id - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, menyoroti ketimpangan antara sekolah negeri dan madrasah terkait kesejahteraan pendidik yang mencolok. Nasaruddin mengatakan, gaji guru di sekolah negeri bisa mencapai Rp4,5 juta per bulan sedangkan di madrasah hanya mendapat Rp100 ribu per bulan.
“Gajinya (guru) yang di seberang itu (sekolah negeri) Rp4.5 juta, sementara di madrasah sana yang gedungnya nempel di tembok masjid Rp100 ribu per bulan,” ujar Nasaruddin dalam pidatonya saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, pada Senin (17/3/2025).
Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, pria yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyebut bahwa tak pernah ada protes atau permintaah tunjangan dari pihak guru madrasah kepada negara. Nasaruddin menilai, atas hal tersebut mereka mendapat keberkahan yang luar biasa.
“Tapi mereka enggak pernah minta tunjangan macam-macam seperti seberang yang Rp4,5 juta ini. Suami istri mau beli mobil di seberang jalan, madrasah, jangankan mobil, sepeda aja enggak punya. Tapi berkahnya luar biasa,” ungkap Imam Besar Mesjid Istiqlal.
Selain itu, Nasaruddin juga membandingkan perbedaan fasilitas yang didapatkan oleh kedua lembaga pendidikan tersebut. Dia menyebut bahwa sekolah negeri merupakan bangunan yang dibiayai oleh pemerintah dengan segala fasilitas yang diberikan.
“Sekolahnya dibangunkan oleh negara, gurunya digaji dan diangkatkan oleh negara, bahkan cleaning service-nya pun pegawainya dibiayai oleh negara, perpustakaan ini dibelikan oleh negara, ijazahnya pun negeri dinomorsatukan di republik ini. Bebas pajak nanti,” katanya.
Di sisi lain, Nasaruddin menuturkan, madrasah yang harus membeli bangunan sendiri tanpa bantuan negara masih harus dimintai pajak. Atas hal ini, dia mengaku heran padahal keduanya sama-sama berkaitan dengan anak bangsa.
“Tapi di seberangnya madrasah? Tanahnya dibeli oleh yayasan 600 meter (Darunnajah) itu bukan negara yang belikan. Tempat ini bukan bantuan negara, guru-gurunya tak digaji oleh negara. Laboratorium? Bukan dibelikan oleh negara, karyawan-karyawan bukan digaji oleh negara,” katanya.
“Habis itu dipajak lagi, pajak yayasan kan? Habis itu harus ikut lagi ujian negara persamaan, sama-sama anak bangsa. Kenapa bisa begini? Ada yang difasilitasi all in,” sambung Nasaruddin.
Sebelumnya, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, juga mengungkapkan kondisi madrasah yang memprihatinkan saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Nasaruddin menyinggung soal kondisi madrasah yang masih banyak tertinggal dibandingkan sekolah negeri di Indonesia. Ia pun menyebut, gaji guru madrasah hanya sebanyak Rp100.000 per bulan, sementara guru sekolah negeri menerima gaji hingga Rp4,5 juta per bulan.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher