tirto.id - Materi IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka semester 2 terdiri atas sejumlah pembahasan. Perdagangan internasional adalah salah satunya. Topik ini masuk bab Pembangunan Perekonomian Indonesia.
Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka semester 2 subtema Perdagangan internasional ini disarikan dari sumber terbitan Kemdibudristek RI. Sumber itu yakni buku IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka untuk siswa dan guru edisi tahun 2021.
Materi perdagangan internasional penting untuk dipelajari karena memberikan penjelasan terkait aktivitas pertukaran barang dan jasa antar-negara. Terlebih, kini akses perdagangan internasional semakin mudah berkat dukungan kecanggihan teknologi.
Pengertian perdagangan internasional adalah aktivitas dagang yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dari dari suatu negara dengan pihak dari negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Adapun yang dimaksud dengan pelaku ekonomi itu bisa individu, kelompok, dan lembaga sebagai bagian dari masyarakat maupun institusi pemerintahan suatu negara.
Perdagangan internasional bisa terjadi karena tidak ada negara yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya sendiri. Karena itu, dibutuhkan perdagangan antar-negara atau dalam penbahasan ini disebut perdagangan internasional.
Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Perdagangan Internasional
Saat memasuki materi perdagangan internasional, siswa akan mempelajari berbagai hal berkaitan dengan kegiatan ekonomi antar-negara tersebut.
Terdapat tiga topik pembahasan dalam subtema Perdagangan Internasional di materi IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka semester 2. Ketiganya adalah: Proses Kegiatan Ekspor dan Impor; Kerja Sama Ekonomi Antarnegara; dan Pengaruh Iptek terhadap Ekonomi negara.
Berikut adalah ringkasan Materi IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka semester 2 subtema Perdagangan internasional.
1. Proses Kegiatan Ekspor dan Impor
Ekspor dan impor termasuk kegiatan inti dari perdagangan internasional. Melalui ekspor dan impor, masyarakat antar-negara bisa melakukan aktivitas jual-beli.
Pelaku ekspor-impor bisa individu maupun badan (perusahaan atau instansi pemerintah). Adapun jenis barang ekspor-impor secara umum dibedakan jadi dua, yakni migas dan non-migas.
Ekspor adalah kegiatan menjual barang maupun jasa ke luar negeri. Pelaku ekspor disebut dengan istilah eksportir (penjual barang/jasa ke luar negeri.
Sebagaimana kegiatan ekonomi lainnya, ekspor dilakukan untuk mendapat keuntungan. Alur dari kegiatan ekspor dimulai dengan kesepakatan dan diikuti pengiriman barang ke luar negeri.
Barang yang diekspor lantas dibayar oleh pembeli dengan alat bayar berupa mata uang asing yang disepakati, atau yang paling umum memakai uang dolar AS.
Alur di atas juga bisa dibalik, yakni transaksi diikuti langsung dengan pembayaran oleh pihak yang membeli. Kemudian, eksportir mengirimkan produk pesanan.
Eksportir lantas bisa menukarkan mata uang asing tersebut ke bank-bank yang ada di negaranya. Untuk konteks Indonesia, eksportir bisa menukarkan uang asing ke rupiah. Para eksportir juga bisa menyimpan mata uang asing untuk kebutuhan transaksi lainnya.
Mata uang asing akan ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul tersebut dimanfaatkan untuk membiayai impor.
Oleh karena tidak ada negara yang bisa memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri, Indonesia juga memerlukan impor.
Adapun pengertian impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Pelaku dari kegiatan impor disebut importir (pembeli barang dari luar negeri).
Proses impor diawali dengan kesepakatan dan diikuti pengiriman barang oleh penjual dari negara di luar negeri. Dengan mata uang asing (umumnya dolar AS), importir membayar pembelian itu.
Dalam konteks di Indonesia, importir dapat menukar mata uang rupiah dengan mata uang asing melalui bank dalam negeri. Hasil penukaran itu digunakan untuk membayar barang yang diimpor.
Proses pertukaran barang ekspor-impor di Indonesia diawasi instansi bea cukai. Dengan begitu, negara bisa mengenakan tarif pajak untuk tiap barang ekspor maupun impor.
Selain itu, negara juga bisa mengenakan aturan pembatasan untuk mengendalikan jumlah barang tertentu di kegiatan ekspor-impor.
Produk ekspor biasanya dibatasi karena ia berhubungan dengan kebutuhan publik di dalam negeri atau menyangkut kedaulatan sebuah negara.
Sebaliknya, barang impor mungkin saja dibatasi karena dinilai berpotensi mengancam daya saing pelaku usaha di dalam negeri jika jumlahnya tidak terkendali.
2. Macam-macam Alat Pembayaran Internasional
Perdagangan internasional perlu alat pembayaran yang sah buat transaksi. Transaksi perdagangan internasional bisa secara tunai dan pembuatan rekening.
Pembayaran dengan pembukaan rekening (open account) dilakukan oleh importir kepada eksportir beberapa hari setelah barang diterima importir.
Melalui metode ini, barang sudah dikirimkan oleh eksportir, sedangkan importir membayar setelah barang diterima.
Namun, metode ini membawa risiko bagi eksportir karena uang pembayaran dari importir belum diterima saat mengirim barang.
Oleh karena itu, cara pembayaran melalui open account umumnya dilakukan eksportir dan importir yang sudah saling percaya. Eksportir sudah mengenal betul importir pemesan barang.
Sebagai alternatifnya, adalah pembayaran tunai. Di perdagangan internasional, pembayaran tunai ini dilakukan oleh importir bersamaan dengan surat pesanan atau diterimanya kabar bahwa barang eksportir sudah dikirimkan.
Berikut beberapa jenis alat pembayaran tunai untuk ekspor-impor:
a. Surat Wesel Bank Atas Tunjuk
Surat wesel bank atas tunjuk adalah surat perintah dari bank domestik yang ditujukan pada bank korespondensi di luar negeri.
b. Commercial Bills of Exchange
Commercial bills of exchange adalah surat dari eksportir berisi perintah terhadap importir supaya membayar sejumlah uang pada waktu tertentu. Jika importir telah menandatangani surat tersebut berarti ia telah sepakat menjalankan kewajiban pembayaran.
c. Letter of Credit (L/C)
Letter of credit adalah cara pembayaran dalam perdagangan luar negeri dengan penarikan suatu wesel dalam jumlah yang sudah ditentukan.
3. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Kerja sama ekonomi antarnegara adalah kerja sama yang melibatkan negara lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kerja sama ekonomi antarnegara bisa terjadi di berbagai bidang, seperti perdagangan, keuangan, serta teknis. Contoh kerja sama ekonomi antarnegara adalah kegiatan ekspor-impor, pinjaman luar negeri, pengiriman tenaga ahli ke negara lain, investasi luar negeri, dan lain sebagainya.
Semua bentuk kerja sama ekonomi antarnegara itu diterapkan dengan sejumlah tujuan. Berikut ini daftar tujuan kerja sama ekonomi antarnegara:
- Mencukupi kebutuhan di dalam negeri
- Memperluas pemasaran
- Mendorong produktivitas produksi di dalam negeri
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi
- Membebaskan negara dari keterbelakangan ekonomi
- Mendukung ketertiban dan perdamaian dunia.
Kerja sama ekonomi antar-negara juga mewujud dalam bentuk lembaga-lembaga internasional. Sebagian dari lembaga itu berada dalam naungan PBB (perserikatan bangsa-bangsa), sementara yang lainnya tidak.
Contoh lembaga kerja sama ekonomi internasional dalam naungan PBB:
- WTO (World Trade Organization/Organisasi Perdagangan Dunia)
- FAO (Food and Agricultural Organization/Organisasi Pangan dan Pertanian)
- ILO (International Labour Organization/Organisasi Perburuhan Internasional)
- UNDP (United Nations Development Program)
- IMF (International Monetary Fund/Dana Moneter Internasional).
Contoh lembaga kerja sama ekonomi internasional di luar naungan PBB:
- OPEC (Organization Petroleum Exporting Coun tries/Organisasi Negara Eskportir Minyak).
- OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)
- APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
- ADB (Asian Development Bank)
- ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).
Contoh Soal IPS Kelas 8 Perdagangan Internasional
Berikut beberapa contoh soal IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka tema perdagangan internasional:
1. Kegiatan jual beli antara masyarakat satu negara dengan negara lain disebut dengan...
A. Perdagangan lokal
B. Perdagangan pasar
C. Perdagangan internasional
D. Perdagangan industri
Jawaban: C
2. Alat pembayaran yang diterima dalam perdagangan internasional disebut...
A. Devisa
B. Valuta
C. Wesel
D. Giro
Jawaban: A
3. Devisa bisa digunakan sebagai pos pembiayaan kegiatan ekonomi berupa...
A. Impor
B. Ekspor
C. Tawar-menawar
D. Transaksi online
Jawaban: A
4. Masyarakat Indonesia membeli barang elektronik dari Jepang. Kegiatan ini disebut dengan...
A. Ekspor
B. Tukar menukar
C. Jasa
D. Impor
Jawaban: D
5. Pelaku kegiatan impor disebut...
A. Eksportir
B. Importir
C. Broker
D. Admin
Jawaban: B
6. Perdagangan internasional dipengaruhi oleh...
A. Keinginan pribadi masyarakat
B. Paksaan sebuah negara
C. Perbedaan kemampuan masing-masing negara dalam menghasilkan barang
D. Persamaan kemampuan masing-masing negara dalam menghasilkan barang
Jawaban: C
7. Kegiatan menjual barang ke luar negeri disebut...
A. Impor
B. Ekspor
C. Jasa
D. Interaksi
Jawaban: B
8. Di bawah ini yang termasuk jenis pembayaran tunai perdagangan internasional adalah...
A. Transfer
B. Letter of credit
C. Resi
D. Giro
Jawaban: B
9. Pembayaran perdagangan internasional berupa surat yang ditulis oleh eksportir berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu adalah...
A. Commercial bills of exchange
B. Letter of credit
C. Wesel
D. Transfer
Jawaban: A
10. Barang yang diimpor oleh Indonesia terdiri dari dua macam, yakni...
A. Migas dan minyak
B. Kain dan non-migas
C. Karet dan non-migas
D. Migas dan non-migas
Jawaban: D
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom