Menuju konten utama

Maruf Amin Jadi Cawapres Jokowi, PAN Tak Khawatir Kalah di Pilpres

PAN tidak khawatir peluang koalisinya akan menipis di Pilpres 2019 setelah Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres.

Maruf Amin Jadi Cawapres Jokowi, PAN Tak Khawatir Kalah di Pilpres
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat berbicara di acara Rakernas PAN di Hotel Sultan, Jakarta (9/8/2018). tirto.id/Arimacs Wilander.

tirto.id - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengklaim koalisi partainya tidak khawatir akan kesulitan memenangkan Pilpres 2019 setelah Joko Widodo resmi memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres pendampingnya.

Zulkifli mengaku tetap optimistis kandidat yang akan diusung oleh koalisi partainya tetap berpeluang menang di Pilpres 2019.

"Enggak ada yang berat, enggak ada yang ringan. Sederhana. Kalau dianggap berhasil, [Jokowi bisa] dua periode. Kalau ada yang menganggap belum berhasil, ganti. Gitu saja. Yang enggak boleh berantem," kata Zulkifli di sela-sela Rakernas PAN, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 19.53 WIB.

Zulkifli menambahkan, PAN belum menentukan sikap soal Pilpres 2019 karena Rakernas masih berjalan. Akan tetapi, berdasarkan suara perwakilan daerah, mayoritas DPW PAN memilih Prabowo sebagai capres. Dia mengatakan PAN masih menunggu keputusan Rakernas sebelum menentukan rekomendasi soal cawapres Prabowo.

"Ini akan kita selesaikan dulu Rakernas. Tentu nanti akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya dengan PKS, Gerindra, Demokrat. Kan masih ada [waktu]," kata Zulkifli.

Akan tetapi, dia belum menjelaskan kemungkinan sikap PAN soal pasangan Prabowo, yakni akan tetap berkoalisi dengan Gerindra meski cawapres bukan kader partainya atau tidak.

"Bagi kami, partai politik itu yang nomor satu kan partainya solid, partainya itu kompak sehingga DPR-nya bisa naik suaranya [di pemilu legislatif]. Baru yang berikutnya [memikirkan] pilpres," kata Zulkifli.

Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengaku dirinya menunggu respons para ulama mengenai penunjukan Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi, terutama pendapat dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

"Saya justru ingin melihat respons dari ulama-ulama. GNPF kan tadi juga menyampaikan pernyataan bahwa mereka menghendaki ulama juga. Itu satu pertimbangan bagi kita juga," kata Eddy di Hotel Sultan, pada Kamis malam, sekitar pukul 19.35 WIB.

Menurut Eddy, PAN memang tidak bermaksud mendorong Prabowo untuk memilih cawapres dari kalangan ulama. Akan tetapi, kata dia, partainya berharap agar Prabowo mendengar suara para ulama, khususnya yang tergabung dalam GNPF dan Alumni 212.

Eddy berharap, pendapat kelompok ulama tersebut bisa dibahas oleh partainya bersama Gerindra, PKS, dan Demokrat.

Meskipun begitu, Eddy menampik kabar bahwa ada pembicaraan alot di internal koalisi empat partai itu dalam penentuan capres-cawapres.

"Saya rasa enggak ya, saya rasa enggak panjang. Saya dengar tadi ada rencana untuk deklarasi malam ini juga," kata Eddy.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom