tirto.id - Bagi banyak orang, hal yang paling mereka rindukan selama pandemi salah satunya adalah dapat memeluk orang yang dicintai.
Saat ini, tentu saja kita tidak bisa memeluk seseorang begitu saja demi mencegah penyebaran Corona yang semakin meluas.
Karenanya, setelah kita kehilangan kemampuan untuk memeluk teman dan keluarga, banyak orang menyadari betapa pentingnya sentuhan bagi kesehatan termasuk kesehatan mental kita.
Pelukan tidak hanya terasa menyenangkan, tapi pelukan juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Dikutip laman Medical Daily, alasan pelukan terasa begitu baik karena berkaitan dengan indra peraba kita.
Ini adalah perasaan sangat penting yang memungkinkan kita tidak hanya menjelajahi dunia sekitar secara fisik, tetapi juga untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menciptakan dan memelihara ikatan sosial.
Sentuhan terdiri dari dua sistem berbeda. Yang pertama adalah "sentuhan cepat", di mana sistem saraf yang memungkinkan seseorang mendeteksi kontak dengan cepat (misalnya, jika lalat mendarat di hidung atau Anda menyentuh sesuatu yang panas).
Sistem kedua adalah "sentuhan lambat". Ini adalah populasi saraf yang baru ditemukan, yang menurut penelitian disebut aferen-taktil, yang memproses makna emosional dari sentuhan.
Aferen c-taktil ini pada dasarnya telah berevolusi menjadi "saraf pelukan" dan biasanya diaktifkan oleh jenis rangsangan yang sangat spesifik: sentuhan lembut pada suhu kulit, jenis pelukan atau belaian yang khas.
Para peneliti melihat aferen c-taktil sebagai tahap masukan saraf dalam menandakan aspek interaksi sosial yang menyenangkan seperti pelukan dan sentuhan.
Sentuhan adalah indra pertama yang mulai bekerja di dalam rahim (sekitar 14 minggu).
Sejak lahir, belaian lembut seorang ibu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan detak jantung dan mendorong pertumbuhan koneksi sel otak.
Saat seseorang memeluk kita, maka rangsangan aferen c-taktil di kulit akan mengirimkan sinyal, melalui sumsum tulang belakang, ke jaringan pemrosesan emosi otak.
Ini menginduksi aliran sinyal kimia saraf, yang telah membuktikan manfaat kesehatan.
Beberapa zat kimia saraf termasuk hormon oksitosin, yang berperan penting dalam ikatan sosial, memperlambat detak jantung dan mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Pelepasan endorfin di jalur reward otak mendukung perasaan langsung senang dan sejahtera yang diperoleh dari pelukan atau belaian.
Manfaat Pelukan bagi Kesehatan
Pelukan juga memiliki efek rileks dan menenangkan sehingga akan bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini manfaat pelukan bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
1. Meningkatkan kualitas tidur
Dari manfaat tidur bersama dengan bayi hingga memeluk pasangan Anda, sentuhan lembut, menurut situs sleep.org, dapat mengatur tidur kita, karena menurunkan kadar hormon kortisol.
Kortisol adalah pengatur utama siklus tidur-bangun kita, tetapi juga dapat meningkat saat kita stres. Maka tak heran jika tingkat stres yang tinggi dapat menunda tidur dan menyebabkan pola tidur yang terfragmentasi atau insomnia.
2. Mengurangi reaktivitas terhadap stres
Selain perasaan menenangkan dan menyenangkan yang langsung diberikan oleh pelukan, sentuhan sosial juga memiliki manfaat jangka panjang bagi kesehatan, membuat kita kurang reaktif terhadap stres dan membangun ketahanan.
Sentuhan yang terpelihara, selama periode perkembangan awal, menghasilkan reseptor oksitosin yang lebih tinggi dan tingkat kortisol yang lebih rendah di daerah otak yang penting untuk mengatur emosi.
Bayi yang menerima kontak pengasuhan tingkat tinggi tumbuh menjadi kurang reaktif terhadap pemicu stres dan menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih rendah.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kesenangan
Semasa hidup, sentuhan sosial mengikat kita bersama dan membantu menjaga hubungan dengan orang yang disayang ataupun dicintai.
Alasannya, karena ia melepaskan endorfin, yang membuat pelukan dan sentuhan sebagai sesuatu yang bermanfaat.
Sentuhan memberikan "perekat" yang menyatukan, menopang kesejahteraan fisik dan emosional kita.
Dan ketika sentuhan diinginkan, keuntungan dibagi oleh kedua orang sebagai gantinya.
Faktanya, bahkan membelai hewan peliharaan Anda dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan, dengan peningkatan kadar oksitosin baik pada hewan peliharaan maupun pemiliknya.
4. Membantu melawan infeksi
Melalui pengaturan hormon seseorang, termasuk oksitosin dan kortisol, menyentuh dan berpelukan juga dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh kita.
Meskipun tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat menekan kemampuan untuk melawan infeksi, hubungan yang erat dan suportif bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan.
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa berpelukan dengan pasangan atau anak di tempat tidur dapat melindungi kita dari flu biasa.
Dengan memantau frekuensi berpelukan di antara lebih dari 400 orang dewasa yang kemudian terpapar virus flu biasa, para peneliti menemukan "pelukan" menang telak karena kecil kemungkinannya terkena flu.
Dan bahkan jika mereka melakukannya, gejala mereka tidak terlalu parah.
Pada masa pandemi Covid-19, isolasi sosial dan kesepian diketahui meningkatkan peluang seseorang untuk kematian dini dan mungkin penelitian di masa depan harus menyelidiki apakah kurangnya pelukan atau sentuhan sosial yang mungkin mendorong hal ini.
Sentuhan adalah naluri yang bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Selain itu, pelukan juga terbukti mengatur proses emosional dan mengurangi stres.
Editor: Agung DH