tirto.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia mengklaim dalam pertemuan itu tidak membahas terkait bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
"Enggak kita enggak pernah bicara cawapres lah, bukan area saya bicara capres cawapres jadi kita enggak pernah bicara yang begitu-begitu," kata Mahfud saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Mahfud mengakui, proses pemilihan cawapres ada di tangan para pimpinan parpol. Dia pun menuturkan pertemuan bersama Megawati membahas soal konstitusi dan masalah mahasiswa eksil di luar negeri.
"Soal ideologi konstitusi, soal macam-macam, eks mahid misalnya ya yang
mahasiswa di luar negeri yang belum pulang," kata Mahfud.
Untuk diketahui, Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani mengamini bahwa Mahfud MD masuk dalam bursa cawapres Ganjar. Mahfud dianggap mewakili tokoh Islam dan bisa menjadi pelengkap Ganjar untuk berbicara di konstituen Islam, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama.
Ganjar mengaku tidak tahu menahu mengenai sosok yang akan menjadi cawapresnya. Ganjar menjelaskan bahwa nama cawapres adalah hak prerogatif Megawati dan ketua umum partai pengusungnya, seperti PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.
Sementara itu, elektabilitas Mahfud MD tidak semoncer Sandiaga Uno dan Erick Thohir sebagai bakal cawapres dalam temuan survei. Namun, posisi bakal cawapres seringkali tidak ditentukan oleh elektabilitas semata, melainkan pertimbangan lain.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 30 April - 5 Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres, dalam simulasi tujuh nama, berada di urutan teratas.
Dalam survei tersebut, Erick yang memperoleh elektabilitas sebesar 15,3 persen berada di posisi ketiga, sementara posisi pertama adalah Sandiaga dengan perolehan elektabilitas sebesar 24,5 persen dan Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 18,3 persen.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin